Pada
edisi bulan Juni ini, saya menulis tentang ruang baca. Sebuah edisi khusus yang
membahas tentang buku-buku yang ‘dulu’ pernah saya baca. Saya menuliskan kembali catatan-catatan tentang buku yang pernah saya
baca tersebut di edisi ruang baca. Meskipun dengan segala keterbatasan tulisan
dan bahan (saya tidak bisa menyertakan foto dari buku-buku tersebut karena
kebetulan buku yang saya baca tersebut buku pinjaman dari perpustakaan atau rumah
baca) maka dengan sangat terpaksa tidak ada dokumentasinya.
So,
Check this one !
Judul
Buku : Seni Berdamai
dengan Hati (The Art of Serenity)
Penulis : T. Byram Karadu,MD
Penerbit : Prenada
Tahun
Terbit : -
Jumlah
Halaman : -
Buku ini
merupakan salah satu buku psikologi yang menceritakan tentang bagaimana cara
berdamai dengan hati? Di saat hikuk pikuk kehidupan modern yang menggila, belum
lagi gaya hidup konsumtif yang menempatkan materi di atas segala-galanya maka
tentunya banyak gesekan-gesekan yang terjadi. Belum lagi kehampaan jiwa yang
banyak mendera manusia modern, yang mengakibatkan banyak dari mereka yang
membutuhkan pelarian. Mereka mencari kedamaian dan ketenangan jiwa pada alkohol,
zat psikotropika, judi, seks bebas dan kesenangan-kesenangan semua lainnya.
Mereka yang
mengalami kebingungan dengan dirinya, tidak tahu bahwa kedamaian dan ketenangan
jiwa yang mereka cari itu sebenarnya berada di dalam dirinya, bukan pada
kesenangan-kesenangan semu. Selama ini mereka belum tahu kalau hati mereka
adalah kunci dari kebahagiaan mereka. Mereka harus kembali menata hatinya,
bercermin pada diri sendiri, dan mengobati kekosongan hatinya. Meskipun hal
tersebut bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itulah, buku ini menawarkan solusi
untuk berdamai dengan hati. Sang penulis buku ini mengajak para pembaca untuk
kembali ke dalam diri masing-masing. Lebih tepatnya lagi, berdamai dengan hati
masing-masing.
Lalu bagaimana
caranya bisa berdamai dengan hati? Yang pertama dilakukan adalah menyelidiki
faktor-faktor historis dirinya. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
berpikir positif, karena dengan berpikir positif hidup menjadi lebih rileks dan
tenang. Cara yang lainnya untuk berdamai dengan hati adalah dengan kembali ke
jalan Tuhan, mendekatkan diri kepada Tuhan, tidak hanya dalam bentuk formalitas
saja tetapi harus menyeluruh kedalam seluruh sendi kehidupan.
Sang
penulis buku ini memaparkan cara berdamai dengan hati tersebut dengan secara
ringan, serta pemakaian kata-kata yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan.
Kelebihan lain dari buku ini adalah adanya kata-kata yang memotivasi para
pembaca untuk memberi perhatian yang lebih ke dalam dirinya sendiri. Karena
penilaian terhadap diri akan mempengaruhi penilaian orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar