Ruang Baca

Ruang Baca

Selasa, 31 Desember 2019

Rekor Menulis

Alhamdulillah, tahun ini rekor menulis saya di blog ini terlampaui^^ Selama ini, Rekor menulis saya yang paling banyak adalah 62 tulisan selama setahun dan tahun ini rekor tersebut terpecahkan karena melampaui satu angka (63 ) tulisan #prokprok #tepuktangan #mode-on. Meskipun terkadang tulisan yang diposting cuma 2 baris #ndakpapa y yang penting nulis :D dan harap dimaklumi juga jika isi tulisan blog ini gado-gado karena terbatasnya waktu dan mood nulis yang naik turun.

Super Woman

Ada guyonan yang terlintas di sela-sela pelatihan yang telah berakhir, peserta laki dan perempuan saling mengaku yang paling super. Sampai akhirnya peserta laki mengakui jika perempuanlah yang layak berpredikat super alias "super woman". Maklum saja, ketika pulang kerja/ pelatihan kita-kita perempuan bukannya istirahat tapi malah bersih-bersih rumah^^ dan ngurusin anak-anak. Rasanya enggak tenang meninggalkan rumah terlalu lama karena ingat anak dan tugas sebagai istri.

Lelaki yang mencari dirinya

 Teruntuk kau yang meniti jalan

...........
Kau buang kemewahan hidupmu
Kau tinggalkan kilau masa depanmu
Kau lupakan kenyamanan hidupmu
Untuk jalan yang berliku

Hingga tak tentu
Sampai kapan?
Kau tegapkan langkahmu
Kau liarkan semangatmu
Untuk menempuhnya

Rabu, 18 Desember 2019

Pelatihan, dan pelatihan lagi

Akhir-akhir ini, jalannya rutinitas seperti lari maraton#lebaymood-on :D jadwal pelatihan datang tanpa diundang dan diantisipasi. Hari ini surat undangan pelatihan datang, besok sudah kudu berangkat :"(( belum selesai satu pelatihan sudah datang undangan pelatihan lainnya. Jadwal pelatihan yang bertumpuk-tumpuk membuat saya kudu bekerja ekstra karena bagaimanapun setiap pelatihan mewajibkan pesertanya membuat laporan, mo gak mau saya kudu buat laporan juga. Belum lagi beban tugas di tempat kerja yang berlaku seperti hari biasa, tanpa ada perlakuan istimewa bagi pekerja yang mengikuti pelatihan.  Well, ini yang mungkin dibilang orang, gawean dikerjakan bukannya berkurang malah makin nambah banyak dan seperti tak habis-habis. 

Ekonomi vs Eksekutif

Alkisah di suatu hari yang terik, teman saya nanya. Ngapain kamu traveling naik kereta ekonomi? Enakan naik kereta eksekutif, tahu? Jujur saja saya langsung terdiam #krik2. Maksud die apa ya? Emang sih teman yang satu ini suka traveling dan dari sosmednya pun aktif banget nampilin foto-foto perjalanannya. Harusnya sebagai traveler sejati die tahu, perjalanan itu bukan hanya tentang nyamannya transportasi atau mewahnya tempat yang dituju. Perjalanan juga tentang kisah dan kesan yang tak terhitung jumlahnya. Kalau kita terfokus sama kenyamanan, kita akan sangat terbatas interaksi sosialnya. Well, ini hanya ocehan pribadi saja kkkk....segala sesuatu kembali ke niatnya. Jika kita traveling pengennya nyaman maka yang akan didapat hanya rasa nyaman dan foto-foto yang begitu saja. Tetapi kalau kita pengen meng-eksplore tempat-tempat traveling maka dapatnya juga seperti yang diniatkan.  Well, semua kembali ke selera masing-masing. Mo traveler itu suka transportasi ekonomi ya monggo silahkan. Yang suka dengan transportasi eksekutif ya silahkan juga. Bagi saya pribadi, saya itu suka banget perjalanan ala-ala backpacker, dengan budget terbatas tapi pengalaman tanpa batas. Mending uang lebih yang kita punya kita kasihkan ke orang-orang yang membutuhkan, anak-anak yang pengen sekolah tapi orang tuanya tak mampu membiayai, pastinya uang lebih tersebut lebih bermakna daripada jika uang tersebut hanya kita habiskan untuk kemewahan sebuah perjalanan. Hehe... Ini sebenarnya nulis apaan sih? Gak jelas banget ^^