Ruang Baca

Ruang Baca

Sabtu, 25 Juli 2015

Eid Mubarak

Meski super duper telat tetap saja ya selama masih bulan Syawal dan masih diberi kesempatan untuk maaf-maafan maka dengan segala kerendahan hati maafkan semua hal yang harus dimaafkan, ikhlaskan apa yang memang harus diikhlaskan. 
Semoga momen ini menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik.

Selasa, 07 Juli 2015

Home Sweet Home

Niat hati mo nulis setiap hari satu tulisan, tapi sinyal inet-nya bikin hati meringis ><
Apalagi kampung tercinta yang puanasss sangat, bikin  penyakit m semakin m untuk nulis. Pengennya ngademin kepala#eh

Minggu, 05 Juli 2015

Catatan Si Rumput Teki

Mungkin, aku hanya rumput biasa yang berusaha tumbuh dan tumbuh walaupun banyak yang menginjak dan membabatku. Aku akan terus tumbuh dengan keterbatasan, dan tekadku. Aku hanya ingin terus memandang matahari, menikmati buaian angin dan menatap indahnya langit.
Mungkin banyak yang menilaiku dengan hina, memandangku dengan sebelah mata, meremehkanku dan menganggapku gulma. Aku tak peduli, bahkan tak mau peduli untuk mengasihi diri. Aku akan terus berdiri dengan kemampuan maupun ketidakmampuan. Memang aku sering kesakitan dan terluka tetapi aku telah berjanji untuk terus tumbuh dan tumbuh sampai jasad ini renta dan hancur menjadi tanah.

Cr.pic to owner

Kisah:
Tulisan ini tercipta gegara kesal sama rumput-rumput liar di depan rumah, Sudah dicabut numbuh tinggi lagi hanya dalam hitungan hari. Ternyata segala sesuatu itu nadir di dunia ini dengan fungsinya masing-masing, siapa menyangka rumput bandel ini telah mengajari kita hikmah semangat dan pantang menyerah. Pantas saja dalam manga dan drama Hana Yori Dango, pemeran wanitanya diibaratkan sebagai gadis rumput liar, meski diinjak-injak dan ditumpas tetap akan tumbuh dan berdiri lagi. Tak Kenal menyerah meski ada hujan badai sekalipun. 

Jumat, 03 Juli 2015

Musashi : Semangat dari Jepang

Orang biasa akan luar biasa jika dia tahu dirinya orang biasa, Dan
Karenanya dia selalu mencoba meningkatkan diri
_Miyamoto Musashi_

Musashi bukan orang luar biasa, ia hanya ronin miskin dari propinsi Mimasaka Jepang (pada awal pemerintahan Shogun). Masa kecil Musashi tidak istimewa, ia adalah bromocorah kecil yang dianggap sampah oleh masyarakat. Ia mungkin hanya akan menjadi penjahat kampung jika tidak bertemu Takuan, Pendeta Zen sekaligus guru yang berhasil menjinakkannya. Berkat pendeta ini pulalah Musashi mendapat pencerahan dan memutuskan untuk mendalami ilmu pedang. Serupa dengan gurunya, Musashi berusaha menggabungkan Zen dengan ilmu pedang yang dipelajarinya. Musashi pun bertahun-tahun mengembara keliling Jepang untuk memperdalam ilmu pedang dan mengasah filsafat Zen-nya. Selama itu pulalah ia mengadakan latihan, pertempuran dan uji tanding dengan ahli pedang dari berbagai penjuru Jepang.
Tidak ada yang luar biasa pada bakat Musashi, yang menjadikannya luar biasa adalah ia menyadari kekurangan dirinya dan karena itulah ia selalu meningkatkan diri. Ia tidak mau pasrah dengan pemberian Tuhan. Ia menyemangati dirinya untuk selalu lebih baik dan lebih baik lagi. Ia selalu berusaha mengasah bakat-bakatnya dengan sebaik-baiknya dan selalu berdisiplin dengan latihannya tersebut. Sehingga ia pun berhasil menjadi maestro samurai yang terkenal, ahli Zen serta sempat menulis beberapa buku tentang permainan pedang dan Zen.
Itulah Musashi: seorang maestro yang tidak diragukan lagi kemampuan pedangnya. Ia selalu menyemangati dirinya untuk belajar lebih keras dan lebih keras lagi. Ia memang sering jatuh, dihina, dilecehkan dan ditertawakan orang tetapi ia tidak mau peduli, ia tetap melawan keterbatasan dirinya. Ia telah menunjukkan pada bangsa Jepang bahwa "bakat" bukan satu-satunya jalan untuk sukses atau berhasil.
Pantas jika Musashi menjadi salah satu ikon semangat orang  Jepang. Ia adalah penggambaran orang biasa yang tidak pernah menyerah dengan keterbatasan dirinya. Memang, ia tidak menjalani hidupnya dengan mudah akan tetapi semangatnya dalam memperjuangkan hidupnya telah menginspirasi banyak orang untuk terus bersemangat dan hidup lebih baik lagi


Edit Scene?

Awalnya sempat gerah juga pas tahu bahwa satu adegan penting di the Legend Ends dihilangin, yang ini nih....


tapi.....setelah dipikir-pikir bener juga sih adegan tersebut dihapus kkkk...paling enggak ngurangi efek meleleh-leleh karena ngiri Kaoru, secara pak sutradara bisa memahami fans Kenshin dengan baik, beliau fokus ngurusin fighting scenes daripada yang beginian. Makanya banyak yang bilang adegan anime-nya jauh lebih romantis jika dibandingkan dengan live actionnya meski demikian krik...krik....entah kenapa efek yang live itu lebih dahsyat daripada efek anime. Kalau dipikir-pikir ini film banyakan adegan pertarungannya tapi yah sekali mata Kenshin melembut pas lihat Kaoru, buyar tuh fokus para fans Kenshin hihihi....

Kamis, 02 Juli 2015

Alasan Menulis

Yeah, ini tulisan pertama setelah hiruk-pikuk Challenge berakhir XD. Sebenarnya bukan sesuatu yang istimewa apalagi ruarr biasa untuk diceritakan tapi yah efek 30 hari nulis secara rutin itu bikin bawah sadar Hira terprogram secara alami untuk nulis (ikut-ikut alay bawah sadarnya :D). Ya sudralah, enggak ada salahnya juga kan nulis, sepertinya juga enggak ada yang protes ;p 
Kalau ditelusuri lebih jauh lagi ternyata alasan Hira untuk nulis itu biasa banget bahkan terkesan menggelikan juga, bukan untuk jadi penulis atau profesi-profesi yang berkaitan dengan tulis-menulis tetapi awalnya Hira nulis itu karena:
1. Ada sebuah cerita buku/film/drama/pengalaman yang menarik dan sangat berkesan bagi Hira maka dapat dipastikan Hira akan membuat ringkasan cerita tersebut sesuai versi Hira ><. Tujuannya sih sederhana saja yaitu agar Hira selalu ingat cerita tersebut. Selain itu jika ada cerita yang tidak sesuai dengan pikiran Hira maka secara otomatis pula Hira akan merubah cerita tersebut sesuai versi Hira :D misalnya Hira tidak suka cerita tersebut karena ending-nya terlalu sedih maka Hira akan menulis kembali cerita tersebut dengan ending yang lebih membahagiakan :p atau jika Hira nonton drama/film favorit tetapi pas ending-nya tokoh favorit Hira tidak mendapatkan ending yang memuaskan maka tanpa ragu lagi Hira akan menulis kisah drama/film tersebut ala Hira, mungkin kalau sekarang disebut fanfic yak.
2. Adakalanya kehabisan stok buku dan bahan bacaan, maka Hira akan menulis tema apapun yang tercetus di otak. Tujuannya agar punya stok bacaan baru dan bisa membacanya sewaktu-waktu ><
3. Ada saat malas berbicara dengan orang dan merasa lelah untuk menceritakan segala sesuatu maka Hira akan menulis untuk menuangkan semua percakapan yang terlintas di otak Hira. Seringkali juga curhat lewat tulisan dipilih karena susah percaya sama orang lain. Apalagi kalau orang lain tersebut punya mulut ember deuh.....makin bikin perkara kan daripada curhat ke mereka lebih baik curhat ke kertas#eh

Cr.pic to owner