Ruang Baca

Ruang Baca

Rabu, 15 Desember 2021

Ruang Hijau : Membuat Taman

 Ide awalnya sih bagaimana agar sela-sela bangunan tidak terkesan kaku dan membosankan :D 

So, dimulailah proyek kecil-kecilan untuk membuat taman dengan dana seminimal mungkin. Maksimal biaya yang dikeluarkan adalah 500K. 

Well, dimulailah proyek ini dengan bag-big-bug karena kadang terhambat dengan tanggung jawab utama. Sampai akhirnya taman ini dibuat tanpa sketsa :D 





Tanpa konsep yang jelas maka dimulailah proyek ini, langkah pertama yang dilakukan adalah memilih tanaman apa yang akan kita tanam di taman ini. Pilihan jatuh pada rumput hias dan bunga-bunga yang tahan panas, tak perlu banyak perawatan dan harga bisa nego. Secara untuk proyek ini biaya dipatok maksimal 500k. Patokan ini membuat otak harus mikir bagaimana agar semua kebutuhan taman tercukupi meskipun biaya proyek taman hanya segitu.

Setelah dihitung dengan cermat ternyata harga rumput di tukang kembang lumayan. So, dimulailah perburuan untuk mencari rumput hias dengan harga miring. Akhirnya diputuskan untuk beli langsung ke petani rumput hias. Meskipun tempatnya lumayan jauh dan agak ke pelosok. 








Rabu, 10 November 2021

Ruang Hijau: Berburu Rumput Hias

 Klo biasanya kita ngomongin rumput teki maka kesempatan kali ini, naik tingkat ya, kita ngomongin tentang rumput hias :D




Rumput hias yang menjadi incaran kita kali ini adalah rumput hias gajah, rumput hias Jepang dan rumput hias lapangan golf.



Gambar di atas ini adalah gambar rumput hias gajah. Biasanya ditanam di taman-taman rumah.  Terkadang di pinggir-pinggir jalan juga kita temui rumput hias jenis ini. Rumput jenis banyak sekali ditanam untuk mempercantik tampilan taman.


Selasa, 09 November 2021

Ruang Kisah : Masih Kuliah?

 Pertanyaan yang membagongkan saat ini adalah ketika ditanya masih kuliah? Apakah perlu waktu lebih dari 8 tahun untuk lulus kuliah..... Sampe pertanyaan itu selalu muncul. Serasa jadi mahasiswa abadi yang belajarnya ga kelar-kelar.




Oke, enggak ada salahnya nanya daripada tersesat. Tapi ya sudahlah memang hidup seperti itu, ada saja dinamikanya.  Kadang tanpa sadar keukeuh dengan penilaian dari diri sendiri, padahal belum tentu asumsi sendiri itu benar.


Senin, 08 November 2021

Ruang Kisah : Mengintip Krakatau

 Sunyi, itu kesan pertama yang terlintas di benakku pagi itu... Pantai yang biasanya penuh dengan pengunjung begitu lengang. Hanya deburan ombak yang terdengar memecah keheningan. Di kejauhan nampak perahu nelayan, meskipun jumlahnya bisa dihitung jari.


Saat seperti ini, selat Sunda terlihat begitu aman. Siapa yang menduga dibalik keindahan dan ketenangan selat Sunda ini ada raksasa yang sedang tertidur. Iya, raksasa yang bernama Krakatau. Gunung yang berada di kedalaman selat Sunda. 


Minggu, 07 November 2021

Ruang Kisah : Ngebolang Ke Situ

Niat awalnya sih pengen jenguk teman yang lagi sakit. Mumpung libur juga, akhirnya jadilah kita berangkat ke rumah teman tersebut dengan iringan motor. Eh, pas nyampe rumah teman ditawarilah Ngebolang ke Situ. Cuss langsung kita ke lokasi, menikmati keindahan Situ.

Mungkin kalau di daerah lain Situ itu disebut rawa. Yaitu dataran yang lebih rendah, tempat buangan air. 








 

Jumat, 05 November 2021

Ruang Hijau : New Hope

 It's November rain. Hujan datang pagi, siang dan malam. Airnya membasahi tanah-tanah kering. Pelan tapi pasti, tunas-tunas tumbuhan bermunculan. 


Daun-daun yang sebelumnya berguguran, berganti dengan kuncup-kuncup daun yang baru. 




Ini adalah waktu yang tepat untuk bercocok tanam. Tanah-tanah yang kering bisa diolah kembali.


Daun-daun dan tanaman yang mengering disiangi. Tanah yang belum ada tumbuhannya ditanami lagi. Benih-benih ditebar untuk menyemai harapan baru.



Rabu, 03 November 2021

Ruang Baca : Kisah sang Avonturir

 "Lusuh."

Itu kesan pertama yang aku tangkap ketika melihat buku ini. Sampul bukunya sudah Kumal dan tempat penyimpanannya pun sama lusuhnya. Beda lagi dengan penyimpanan komik dan novel Harry Potter yang jadi favorit pengunjung toko sewa buku ini. Aku pun menemukan buku ini tak sengaja, awalnya mo minjem Komik-komik Jepang yang ada di toko tersebut. Tak dinyana nemu buku " Balada Si Roy". 


Sekali baca, ternyata nagih. Buku lusuh tersebut dibolak-balik sampe lecek. Dari pinjem satu buku keterusan sampe seri berikutnya. 


Sabtu, 18 September 2021

Ruang Kisah : Aku Kehilangan Aku

Ternyata butuh waktu dua bulan untuk kembali ke sini. Saat itu sempat berpikir untuk healing dengan ngeblog tapi..... nyatanya itu hanya angan pikiran. Life must go on. Dua bulan yang bisa dibilang aku kehilangan aku, saat itu secara mendadak ambil cuti kerjaan. Atasan sempat menduga aku akan berhenti kerja. Sampai akhirnya kita bikin kesepakatan, aku tetap tercatat kerja disitu tapi jabatan diturunkan dan gaji dipotong karena keukeuh cuti dua bulan.





Minggu, 18 Juli 2021

Ruang Hikmah : When the July ends

 Setiap Pertemuan Pasti ada perpisahan, meski rasanya kelu, tak ada rangkaian kata yang mampu mengungkapkannya. Air mata pun beku tak mampu keluar. 

Pada akhirnya, We love you, mom. Tapi Dia lebih mencintaimu. Al-fatihah




Minggu, 11 Juli 2021

Ruang Hikmah : Rendah Hati

Sehebat-hebatnya manusia, dia takkan mampu berdiri melampaui langit, takkan mampu sebesar semesta dan takkan mampu menggapai segenap jagat raya. Lalu kenapa manusia tetap sombong? Tak sadarkah kita manusia bahwa akal kita terbatas, lalu mengapa masih sombong? Astaghfirullah, mari kita belajar rendah hati. Mulai detik ini, mari kita buang jauh-jauh sikap sombong dan takabur kita. Belajar rendah hati kepada bayang-bayang yang tunduk sujud kepada penciptanya.



Sabtu, 10 Juli 2021

Ruang Hikmah : Berterima Kasih

 Kawan, sudahkah berterima kasih hari ini? Tak terhitung banyaknya nikmat yang telah kita terima dari bangun tidur sampai saat ini. Mari kita ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada sang pencipta. Seringkali kita lupa untuk berterima kasih, malah terkadang hanya ngeluh dan terus ngeluh, astaghfirullah.

Lalu nikmat apa saja yang perlu kita ucapkan terima kasih kepada sang maha? Banyak ragam Nikmat yang patut disyukuri misalnya: Nikmat hidup, nikmat sehat, nikmat iman, nikmat Islam, nikmat aman, nikmat kecukupan dsb. Begitu banyak nikmat tersebut yang seringkali kita lupa tak menyadarinya. 




Jumat, 09 Juli 2021

Ruang Hikmah : Nikmat Sehat

 Untuk edisi ruang Hikmah kali ini saya akan ngulik sedikit hasil sharing dengan teman-teman. Yepp.... akhir-akhir ini banyak di lingkungan yang sakit. Mari kita doakan orang tua, saudara, diri kita, teman kita, kerabat kita dan tetangga kita yang sakit agar lekas sembuh. Agar dimudahkan proses kesembuhannya. 

Memang terkadang kita baru menyadari nikmat sehat ketika kita sakit. Baru menyadari betapa berharganya kesehatan. Betapa mahalnya sehat. Maka mulai detik ini, mari kita syukuri nikmat sehat yang telah kita terima. Bagi yang muslim mari kita mensyukuri nikmat sehat ini dengan banyak-banyak Alhamdulillah.



Minggu, 04 Juli 2021

Ruang Kisah : Teh Melati

 Sejenak kita bernostalgia ke daerah-daerah Jawa bagian tengah dan timur. Ada tradisi yang sudah berlangsung lama di daerah-daerah tersebut, yaitu tradisi minum teh melati. Teh melati yang disajikan bersama dengan gula batu atau terkadang dengan gula biasa. Mungkin ini yang membedakan tradisi minum teh daerah Tengah dan timur dengan daerah bagian barat Jawa. Di bagian barat, teh disajikan tawar sebagai minuman setelah makan.




Sabtu, 03 Juli 2021

Ruang Hijau : Apa kabar kebun?

 Setelah ditinggal pemiliknya kelayapan kesana-kemari. Akhirnya si kebun ditengok lagi. Meski penghuninya enggak semerawut seperti biasanya, setidaknya kebun masih ada tanaman nya.


Ini si timun lagi berbuah. Setelah sekian purnama, bunga timunnya enggak rontok dan bisa jadi buah.


Ini si pare. Sama seperti si timun, setelah bunganya berkali-kali rontok , akhirnya jadi



Jumat, 02 Juli 2021

Ruang Hikmah : Kembali ke jalan-Nya

 Untuk ruang Hikmah kali ini saya akan ngutip pertanyaan tetangga saya yang makjleb banget. Beliau nanya apa yang saya dapat dari pengalaman isolasi mandiri selama 15 hari. Saya jawab saja hikmahnya saya bisa melihat klo iman saya itu gajluk-gajlukan. Terlalu banyak dosa saya, sehingga 15 hari di rumah menyadarkan saya bahwa ketipisan iman saya perlu diperbaiki. Di batas ketidakberdayaan ini saya baru melihat diri saya lebih dalam. 




Selasa, 29 Juni 2021

Ruang Hikmah : Bermanfaat

Tulisan ini terinspirasi setelah saya nonton podcast yang narasumbernya mas Sabrang  Mowo Damar Panuluh. Kali ini yang saya kutip bukan tentang karya lagu-lagu mas Sabrang di Letto atau bahasan beliau tentang sains dan agama. Tetapi tentang motivasi beliau dalam membidangi lahirnya symbolic.id. sejujurnya setelah mendengar motivasi beliau saya merasa tertampar, secara selama masa muda ini yang saya pikirkan cuma kenyamanan hidup, traveling, bersenang-senang dan menikmati hidup. Begitu sempit motivasi hidup saya sehari-hari, tak pernah memikirkan bagaimana berterima kasih kepada sang maha pencipta dengan cara hidup bermanfaat.
Harusnya seperti inilah pemuda memanfaatkan hidupnya, bukan hanya jor-joran tentang gaya hidup dan pencapaian-pencapaian.




Jumat, 18 Juni 2021

Ruang Hikmah : The Fighting spirit of Rumput Teki

 Pernahkah teman-teman nginjak rumput teki? Atau mungkin hanya sebatas pernah lihat salah satu jenis rumput ini? 

Ehm... Rumput teki memang bukan jenis rumput gedongan atau rumput hias yang banyak digemari orang. Malahan, seringkali rumput teki dipandang sebagai gulma, yang harus dibabat dan dibuang.

Sebenarnya ada hikmah yang bisa kita dapatkan dari rumput teki. Coba teman-teman perhatikan sebentar rumput teki tersebut. Pasti, teman-teman akan terkagum-kagum dengan rumput liar yang kelihatan kecil dan ringkih ini. Daya hidupnya sangat luar biasa walaupun sering diinjak-injak dan dibabat, dia tetap tak peduli, terus tumbuh dan tumbuh.

Bahkan, saya dibuat takjub dengan semangat rumput liar tersebut. Alkisah, jalan depan rumah saya akan diperlebar dan diperbaiki. Otomatis rumput-rumput yang ada di pinggir jalan tersebut dibabat habis. Setelah dibersihkan, jalan baru tersebut dikerasin dan diaspal. Tapi hebatnya, si rumput teki (hanya dalam rentang waktu dua Minggu setelah pengaspalan tersebut) sudah tumbuh dengan suburnya di sela-sela permukaan aspal yang tidak rata. Menakjubkan bukan?

Lalu, hikmah apa yang bisa kita ambil dari rumput teki tersebut? Tentunya rumput teki bisa kita analogikan dengan kehidupan kita sehari-hari. Ketika kita diinjak-injak oleh kaki kehidupan, apakah kita pantas untuk menyerah? Tentunya tidak bukan, sama seperti rumput teki, kita harus tetap semangat dan menjalani kehidupan ini dengan tekad berarti. Tumbuh dan terus tumbuh tak peduli dengan halangan dan rintangan yang menghalangi kita.

Contohlah semangat hidup rumput teki yang tidak pernah padam, rumput teki akan tetap mencari cara untuk terus tumbuh dan tumbuh. Sampai batu-batuan, aspal dan semen terus diterobosnya. Di daerah kering, rumput ini juga mampu bertahan diri. Ketika musim kering tiba, rumput ini yang dahannya menjulur ke atas akan kering dan tergolek tak berdaya seperti tak ada kehidupan. Tetapi ketika musim hujan tiba, tunas-tunasnya yang hijau keputihan pun terus bermunculan. Mereka seperti menyambut harapan dengan riang. 




Selasa, 01 Juni 2021

Ruang Kisah : Takziah

 Sudah beberapa tahun tidak ke kota Malang, waktu bergulir cepat. Memori-memori masa lalu pun bergulir. Siapa sangka, kembali ke kota ini untuk mendapati takdir bahwa waktu paman saya di dunia ini sudah berakhir. Hidup dan mati adalah kuasa-Nya. Tak ada satupun  yang tahu kapan batas waktu kita di dunia ini. Begitu juga dengan takdir ini. This is a life. Ada yang datang dan ada yang pergi.


Seperti slide film, selama perjalanan ke  Malang kenangan-kenangan masa lalu berputar di ingatan. Kenangan masa kecil, saat saya suka ngintilin paman saya kalau beliau libur kuliah :D 


Kenangan saat paman mengajak saya keliling Malang, sambil bercerita tentang kehidupan. 


Kenangan saat paman begitu sabarnya menghadapi dan membimbing saya yang tidak pernah disiplin dalam belajar, suka ngebolang dan hidup semau gue. 








Minggu, 30 Mei 2021

Ruang Kisah : Pulang

 Setiap petualang manapun pasti akan ingat rumah dan pulang.

Tak ada tempat yang senyaman rumah....


Alay banget kan prolog ruang Kisah kali ini :D

Yupp....butuh uraian kata yang tak sedikit untuk mendedah rasa kangen sama rumah. Mungkin sebuah kerinduan, atau rasa sentimentil yang meluap-luap sampai kadang enggak bisa diungkapkan dan dituliskan dengan kata-kata. 




Mungkin kalau ditanya apa yang dikangenin saat pulang ke rumah, jawabannya secara pasti pun random banget. Bisa saja kangen suasananya, kangen bahasanya, kangen makanannya, atau kangen udaranya. Mungkin seperti inilah homesick.

Perjalanan pulang kali ini pun enggak jelas dan enggak terprogram. Ketika orang-orang di sekitar nanya kapan pulang? Saat itu jawabannya cuma meringis karena saking enggak tahunya kapan pulang. Cuma, ada cumanya nih ^^ yakin saja dalam hati kalau pasti bisa pulang meskipun entah kapan waktunya belum tahu. Biarkan mengalir apa adanya. Ketika banyak pembatasan untuk bepergian ke kota lain ya biarin saja. Toh, silahturahmi bisa dilakukan kalau kitanya mau usaha.

Alhamdulillah, keyakinan tersebut menjadi kenyataan. Tadaa.... Di saat orang lain sibuk bekerja malah bisa pulang : D





Meskipun terburu-buru, dan tanpa perencanaan yang jelas. Akhirnya nyampe juga ke rumah.



Kamis, 13 Mei 2021

Eid Mubarak

 Tanpa terasa telah tiba hari kemenangan. Padahal dalam sebulan ini saya baru nulis 1 postingan yaitu tentang awal Ramadhan, eh tahu-tahu sudah idul Fitri :D 



Apa mau dikata, awalnya memang saya berniat untuk ngisi sebulan penuh Ramadhan dengan postingan. Tapi, faktanya saya tak mampu memenuhi niat tersebut karena kesibukan di dunia nyata tak bisa diabaikan begitu saja. Dari jam 05.00 pagi sampai 10.00 malam. Saya sendiri heran, kenapa Ramadhan kali ini, kegiatan saya beraneka ragam ^^ 




Rabu, 21 April 2021

Ramadhan Mubarak

 Selamat datang Ramadhan....

 Semoga Ramadhan tahun ini bisa kita menjadi manusia lebih baik lagi.



Ramadhan tahun ini memang beda banget dari tahun lalu. Belum masuk Ramadhan saja sudah banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan :"( sesuatu banget.



Yep, Ramadhan kali ini dibuka dengan tarhib. Dari sinilah semua kerempongan terjadi.

Diamanahi sebagai tim kreatif, saya benar-benar berjibaku dengan kertas dan barang bekas. Mencoba membuat sesuatu yang beda dari biasanya meskipun terkendala waktu. Tidak mudah memang, menyeimbangkan dua kegiatan dalam satu waktu, banyak dramanya. Tapi drama terberat dari kegiatan ini adalah berpartner dengan emak-emak. Dilihat dari sudut manapun, ini adalah hal paling bikin emosi naik turun. Memang benar jargon yang bilang bahwa emak-emak tidak pernah salah. Saya dibuat takjub dengan emak-emak yang bikin jadwal acara, gimana tidak takjub, jadwal diubah sebanyak empat kali secara mendadak dalam hitungan hari. Padahal saya kerja berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dengan ketat karena kerjaan utama saya tak bisa ditinggal begitu saja.


Sampai sekarang logika saya belum bisa menerima :D karena sepanjang hidup saya kalau ngerancang acara, saya selalu ngitung positif-negatifnya, apalagi dalam mengganti jadwal.


Ehm... Singkirkan dulu ya pikiran yang logis :D karena kenyataannya emak-emak partner saya enggak mau repot. Dari sini saya belajar untuk berdamai dengan diri saya. Toh, ini cuma kerjaan sosial, sekali-kali nyeleneh juga tak mengapa :D



Akhirnya dalam dua hari, saya harus bisa menampilkan sesuatu. Untuk tarhib kali ini saya ingin menampilkan sesuatu yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Anak-anak yang tarhib tidak harus membawa poster. Saya membuat tema ala Putri dan pangeran dongeng. Dengan menggunakan sayap kupu-kupu dan mahkota. 



Melelahkan memang membuat item sedetail ini. Tapi ya ini festival Ramadhan. Kapan lagi kita merayakannya kalau bukan sekarang. 










Kamis, 25 Maret 2021

Ruang Hikmah : Hidup adalah Ibadah

 

Guru kehidupan kita kali ini adalah salah satu sosok perempuan pengusaha yang sukses. Beliau menyakini bahwa hidup ini adalah ibadah. Meskipun beliau bukan penceramah yang populer atau lulusan dari lembaga pendidikan agama yang bergengsi tetapi nilai-nilai spiritual yang beliau terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan bisnisnya begitu luar biasa.


Kisah teladan dari beliau ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gay Hendricks dan Kate Ludeman selama 25 tahun. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hampir semua eksekutif dan pengusaha itu sangat menjaga etika dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual.


Dan yang lebih mengejutkan lagi dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kita akan menemukan para sufi tersebut bukan di tempat-tempat peribadatan umumnya tetapi di korporasi-korporasi sukses. Orang-orang di korporasi sukses tersebut terbukti secara sungguh-sungguh mengamalkan nilai-nilai spiritual, dan bukan hanya mengajarkan nilai-nilai spiritual tersebut. 






Kamis, 18 Maret 2021

Ruang Hikmah : Berbuat Baik

 

Selagi kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini, mari kita perbanyak kebaikan. Mari kita berlomba-lomba untuk berbuat baik. Berbuat baik memang tidak mudah, kadang ada saja rintangannya. Meski tak mudah tapi itulah yang membuat hidup lebih menarik, ada warna-warni baru dalam kehidupan kita. 




Berbuat baik tidak hanya terbatas kepada sesama manusia. Tetapi kita juga berbuat baik kepada hewan dan tumbuhan. 



Selasa, 16 Maret 2021

Ruang Hikmah : Bukan Salah Jilbabnya

 Tanpa terasa, beberapa Minggu lagi sudah memasuki bulan Ramadhan. Marhaban ya Ramadhan.....

Jadi, untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan yang istimewa, edisi spesial bulan ini akan membahas tentang hikmah-hikmah kehidupan, yang tentunya erat dengan nilai-nilai spiritual dan kebaikan.

Bismillahirrahmanirrahim...

Yuk, simak edisi kali ini


Ruang Hikmah : Bukan Salah Jilbabnya





Terkadang kita lupa, kalau jilbab itu bukan hasil keajaiban tongkat sulap. Sehingga tanpa sadar kita sering berasumsi bahwa setelah  seorang perempuan berjilbab maka besok harinya perempuan tersebut layaknya sudah disulap berubah menjadi orang baik, kepribadiannya langsung berbeda dalam sehari. Sikap-sikap bawaannya hilang begitu saja dalam sehari. 



Padahal seperti kita tahu, jilbab adalah sebuah proses ibadah. Setelah memakai jilbab, pemakai jilbab tersebut perlu hijrah juga. Hijrah untuk merubah tingkah laku dan karakter kepribadian
Yang negatif menjadi tingkah laku dan karakter yang positif. Proses ini tidak bisa instan, dalam waktu sehari. Terkadang membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan ada yang bertahun-tahun. Semua itu butuh waktu dan usaha yang tidak sedikit. Karena itu alangkah naifnya ketika ada tingkah jilbaber tersebut yang melampaui batas dan yang disalahkan Jilbabnya. Padahal sudah jelas bahwa jilbab itu adalah perintah-Nya dan kasih sayang-Nya kepada kita para perempuan. 



Maka, ketika ada jilbaber yang melakukan kesalahan bukan Jilbabnya yang dihujat tapi doakan agar jilbaber tersebut mendapat hidayah.

Kamis, 11 Maret 2021

Ruang Hikmah : Ibadah itu Kebutuhan

 


Yuk simak edisi kali ini

Ruang Hikmah : Ibadah itu Kebutuhan



Kata-kata penuh hikmah ini diucapkan oleh guru kehidupan yang bernama Bapak Hidayat, seorang penjual masker dan tissue yang berjualan di sekitar Blok-M. Sungguh di balik sosok beliau yang sederhana tersimpan ilmu hakikat yang luar biasa. Allah melebihkan beliau di ilmu tentang akhirat, meskipun kehidupan dunia beliau sangat sederhana, ilmu ikhlas beliau di atas rata-rata. Dengan keyakinan 💯% beliau bilang bahwa ibadah adalah kebutuhan. Maka ketika adzan berkumandang, beliau tinggal dagangannya begitu saja untuk berjamaah di musholla blok-M. Beliau yakin bahwa semua yang beliau hanyalah syariat saja karena Allah adalah penentu hasilnya.



Apa kabar kita yang diberi nikmat yang banyak oleh Allah, tapi ibadahnya kadang hanya untuk memenuhi kewajiban saja. Astagfirullah, rasanya di hadapan manusia Zuhud seperti ini kita hanya buih di lautan luas.