Ruang Baca

Ruang Baca

Jumat, 12 Desember 2014

Nonton The Legend Ends

Teras Kota, Oktober 2014

Well, setelah sekian lama hiatus dari tulis-menulis I’m back^^  mumpung otak kanan saya lagi aktif, so..lets write for fun! kali ini saya berkesempatan nulis tentang Movie Jepang yang berjudul Rurouni Kenshin: The Legend Ends. Seperti kita ketahui bersama, movie ini merupakan sekuel terakhir dari adaptasi manga dan anime Rurouni Kenshin atau yang lazim kita kenal dengan nama Samurai X. Masih berkisah tentang sang Battousai “Kenshin Himura” yang bertekad mempergunakan kejeniusan permainan pedangnya untuk melindungi pihak yang lemah, di sekuel ketiga ini Kenshin harus mempertaruhkan prinsip tidak membunuhnya dengan melawan musuh yang sepadan dengan kemampuannya “Shisio Makoto” yang merupakan kanpai-nya Battousai dalam menegakkan era baru pemerintahan Meiji. Ketika prinsip Kenshin diuji oleh Shisio dan pasukan Jupongatana-nya, Kenshin harus memilih pilihan yang maha sulit apakah dia tetap mo hidup damai dengan membunuh Shisio atau mati terbunuh demi damainya era baru pemerintahan Meji. Lalu apa yang dipilih oleh Kenshin?. Tonton saja Movie-nya ya biar puas mendapatkan jawabannya hehe...iklan.
Saya hanya akan menulis tentang apa nilai plus dan minus dari movie ini (tentunya menurut versi saya ya^^ bisa saja menurut versi kalian, nilai plus en minus movie tersebut berbeda). Lets check this out.
Kita mulai dulu dengan nilai plus movie ini:
1.      Bagi para cowok, jangan lewatkan adegan battle dalam movie ini. Hanya satu kata komentar saya “Keren” sekali battle dalam movie ini, adegan battle-nya bener-bener hidup dengan efek CGI yang minim. Adegan head to head Kenshin dengan Aoshi Sinomori saya pilih sebagai battle terbaik karena selain adu pedang Sakabatou dengan Kondaichi, saya juga bisa merasakan pergulatan batin sang samurai.
2.      Bagi para cewek, you go girls, movie ini banyak sekali memajang wajah-wajah cowok ganteng dan cewek cantik. So, bagi kalian yang suka menikmati wajah-wajah bening dalam layar kaca, bisa puas-puasin screaming  pas nonton movie ini ^^
3.      Sinematografi yang ciamik, kostum  pemain dan setting Jepang era Meiji yang sayang sekali untuk dilewatkan
4.      Akting para pemainnya yang layak diacungin jempol, Satoh Takeru amazing sekali dalam memerankan Kenshin Himura, akting Tatsuya Fujiwara yang bisa menggambarkan kebengisan, kekejaman dan fragile-nya Shisio Makoto dan tak lupa aksi koplak en dorky Aoki munetaka sebagai Sanosuke Sagara.
5.      Movie ini tidak hanya menggambarkan battle dan persaingan untuk menentukan siapa yang terkuat dan terhebat, tetapi seperti yang bisa kita resapi dari manga dan animenya, movie ini juga menggambarkan pergulatan batin Kenshin dalam perjalanan hidupnya sebagai manusia. Bagaimana sang hero bisa membaktikan hidupnya bagi perdamaian dan menolong pihak yang lemah tanpa menghancurkan diri sang hero itu sendiri, tergambar tanpa cela dalam movie ini. Seseorang hanya mampu menjadi kuat jika mampu memenangkan pertarungan  batin dalam dirinya sendiri.
Catatan yang bisa menjadi nilai minus dari movie ini:
1.      Bagi para penggemar manga en anime Rurouni Kenshin, jangan kaget jika menemukan banyak ketidaksamaan adegan di dalam manga dengan adegan dalam movie ini. Maklum saja sang director harus memampatkan beberapa volume manga dalam satu movie yang hanya berdurasi 2,5 jam.
2.      Bagi yang tidak suka melihat darah dan sayatan pedang disarankan melewati adegan-adegan yang dark.
3.      Alur di awal movie, lumayan slow karena banyak menceritakan flashback dari perjalanan hidup Kenshin.
4.      Terlalu banyak karakter tetapi durasi sangat terbatas sehingga movie ini belum dapat menggambarkan secara utuh perkembangan karakter tokoh-tokoh dalam movie ini.
So, It is not the end, it is the Begining. Happy Kenshin and Kaoru^^