Jam 2.45
Hira bangun pagi ini, kepala rasanya masih pusing, karena seinget Hira baru
tidur jam 12 an malam. Pagi yang tak biasa, dengan kepala yang masih pusing Hira
selonjoran di ruang TV, ehm..mulai bisa fokus ngedengerin suara-suara yang ada
di sekeliling Hira. Tak seperti biasanya, pagi
ini suasana derit pintu yang dibuka tutup dan suara orang mengobrol
terdengar jelas. Apa jam Hira yang salah
ya, maklum saja biasanya klo Hira begadang sampe jam segini, suasana rumah dan
lingkungan sekitar masih sepi’ So dengan kepala yang belum bisa fokus
sepenuhnya Hira pergi ke ruang tamu, ternyata orang-orang rumah sudah bangun.
Yep, rupanya ada berita duka, Oma deket rumah telah berpulang kepada-Nya.
Meskipun beda agama, Oma tersebut sangat baik hati, sehingga anak-anak kecil
suka main di tempatnya. Apalagi beliau ahli masak, dan sudah pasti karena saking
baiknya beliau suka bagi-bagi hasil masakannya tersebut ke setiap rumah.
Memori-memori indah pun berkellebatan di benak Hira, dulu sering banget Hira
ngobrol apa saja dengan beliau, saling menghormati kepercayaan yang dipeluk dan
saling memahami segala perbedaan yang ada. Yep, takkan ada yang abadi (Hira
minjem sepenggal lirik lagu Ariel Noah),
semua hanya soal waktu, tanpa sadar Hira mulai memikirkan tentang kematian,
bahwa semua yang kita miliki itu pada dasarnya hanya pinjaman. Semua milik-Nya
dan akan kembali kepada-Nya
Rest in Peace Oma
semoga yang ditinggalkan diberi ketabahan, amin
BalasHapusamiin..
HapusRIP