Ruang Baca

Ruang Baca

Selasa, 11 Maret 2014

Takkan Ada Yang Abadi

Jam 2.45 Hira bangun pagi ini, kepala rasanya masih pusing, karena seinget Hira baru tidur jam 12 an malam. Pagi yang tak biasa, dengan kepala yang masih pusing Hira selonjoran di ruang TV, ehm..mulai bisa fokus ngedengerin suara-suara yang ada di sekeliling Hira. Tak seperti biasanya, pagi  ini suasana derit pintu yang dibuka tutup dan suara orang mengobrol terdengar  jelas. Apa jam Hira yang salah ya, maklum saja biasanya klo Hira begadang sampe jam segini, suasana rumah dan lingkungan sekitar masih sepi’ So dengan kepala yang belum bisa fokus sepenuhnya Hira pergi ke ruang tamu, ternyata orang-orang rumah sudah bangun. Yep, rupanya ada berita duka, Oma deket rumah telah berpulang kepada-Nya. Meskipun beda agama, Oma tersebut sangat baik hati, sehingga anak-anak kecil suka main di tempatnya. Apalagi beliau ahli masak, dan sudah pasti karena saking baiknya beliau suka bagi-bagi hasil masakannya tersebut ke setiap rumah. Memori-memori indah pun berkellebatan di benak Hira, dulu sering banget Hira ngobrol apa saja dengan beliau, saling menghormati kepercayaan yang dipeluk dan saling memahami segala perbedaan yang ada. Yep, takkan ada yang abadi (Hira minjem sepenggal  lirik lagu Ariel Noah), semua hanya soal waktu, tanpa sadar Hira mulai memikirkan tentang kematian, bahwa semua yang kita miliki itu pada dasarnya hanya pinjaman. Semua milik-Nya dan akan kembali kepada-Nya

Rest in Peace Oma

2 komentar: