Namanya
Nara, seorang sahabat Hira pas zaman SMU, anaknya baik bahkan bisa dibilang
paling baik di antara kami berlima (hira, ephi, ifah, nara dan Zuna). Bisa
dibilang Nara hanya bisa ngomong en curhat banyak kalau ada Hira, dunia Nara
pun lurus-lurus saja saat itu tak ada masalah berarti yang membelitnya. Pendek
kata, kami lima sahabat dapat melalui masa remaja kami dengan normal. Saat
lulus SMU kami berpencar, Ifah kembali ke kampungnya, Zuna en Ephi nerusin
kuliah di Malang dan Nara kuliah di Jogja. Masa-masa kuliah membuat hubungan
lima sahabat merenggang, komunikasi pun tersendat-sendat karena kesibukan
masing-masing, sampai akhirnya setelah dua tahun kuliah, pihak sekolah mengadakan
reuni, saat itulah kami lima sahabat bereuni kembali. Bahkan saat itu kami
sempat jalan-jalan bersama dan menginap di rumahnya Ephi. Setelah reuni
tersebut kami kembali ke dunia kami masing-masing, komunikasi pun mulai
bermasalah lagi meskipun hira saat itu masih bisa menghubungi Zuna, Ephi dan
Ifah namun hira sudah putus kontak sama sekali dengan Nara. Sampai suatu hari
ketika Hira sudah lulus kuliah, hira mendapatkan no hp si Nara dari salah satu
kerabatnya yang hira hubungi lewat bantuan salah satu sodara. Saking kepingin
taunya hira akan kabar Nara, saat itu juga hira telpon Nara ternyata tanpa
sepengatuan hira dkk, nara sudah menikah dan baru saja dikaruniai seorang
putri. Yep, hira dkk turut berbahagia dengan kabar tersebut. Meskipun kami
sedikit menyesalkan kenapa kami sahabatnya gak diundang, tetap saja kami
mendoakan yang terbaik untuk keluarga kecil ini.
Satu
tahun kemudian hira iseng sms nara, tak tauny yang nerima husband-ny,
hehe...mana hira smsny pake bercanda gitu, habislah hira diteror husbandnya,
dikira hira itu selingkuhannya Nara#geleng-geleng#. Ternyata kasus tersebut
hanya buih di permukaan karena tanpa hira tahu, prahara yang lebih besar
menghantam keluarga kecil ini, maka dengan tangis dan kepedihan Nara
berkali-kali ngehubungin Hira, minta saran, dukungan dan doa, mahligai rumah
tangganya di ambang perceraian. Tak lama berselang atas nama ketidakcocokkan,
husband-nya menjatuhkn talak di pengadilan agama dengan hak asuh anak
sepenuhnya untuk lelaki. Hira kehabisan
kata-kata untuk menceritakan secara detil kisah Nara, yang pasti sejak saat
itu, nara bukan lagi nara yang dulu. Bertumpuk-tumpuk penyesalan
menghinggapinya, semua kepedihan dan keputusasaan karena dipisahkan dari putri
tercintanya memburamkan dunianya, Hira hanya bisa kasih dukungan dan doa,
bermacam-macam saran dan aksi yang hira lakukan gak mempan untuk membantu Nara,
sampe akhirnya Hira menghubungi sobat2 lainnya untuk memberi dukungan kepada
Nara.
Di
suatu siang yang panas Hira mengajak Ephi ke rumah nara, yep, we must do it, no
matter what happen, we must know her real condition. Sesampainya di sana
ternyata kondisi nara sudah di luar nalar kami, nara begitu murung, dan
kehilangan kata-kata untuk bicara. Berkali-kali Ephi dan Hira mengajak dia
ngobrol tak ada satu pun yang menarik minatnya, kesedihannya sudah mendalam dan
dunianya sudah lain dengan apa yang ada di sekelilingnya.
AAAAArggghh...sepulang dari rumah Nara, Ephi en Hira hanya bisa nyumpah2 en
mengutuk lelaki yang pernah disebut husband tsb, Crap! I just want hit him, a
desperate man and he is not capable to
called “a man’ and I just wanna yell to him “ How could you separated mother
with her daughter if you was born and raised by a mother. Selama perjalanan
Hira hanya bisa netesin airmata en berdoa semoga Tuhan membantu Nara, Tuhan tak
pernah tidur dan melupakan hamba-Nya.
Tuhan
maha baik, setelah semua kesakitan dan perjuangan tersebut, kabar baik datang.
Hira dapat sms dari Nara” Ra dateng ya ke pernikahanku tanggal 13 maret ini.
OMG, sujud syukur. Terima kasih Tuhan, semoga pernikahan Nara yang keduakalinya
ini dapat menjadi pernikahan yang penuh berkah dan membahagiakan.
Congratulation, Nara
Sayang
disayang di tengah kabar gembira ini, hira gak bisa dateng#bukan hari libur en
gak bisa izin cuti, acara di Sby# entahlah hira juga belum tahu apa Ephi bisa
dateng ato gak, katanya masih diusahain. Yang pasti Omedettou, Nara. Semoga
bahagia selalu dan menjadi keluarga SAMARA, semoga semuanya dimudahkan, amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar