Ruang Baca

Ruang Baca

Senin, 03 Maret 2014

GUMINTANG DI HATI

Ya bisa dibilang saat ini aku sedang terkena demam penyakit sinting number 1, benar kawan, tebakan kalian tepat....aku sedang dilanda penyakit akut yang tak bisa kunalar dengan logikaku. Penyakit yang sudah menyejajarkanku dengan para penghuni rumah sakit gila........................kadang tertawa sendiri, kadang melamun tak tentu arah, kadang begitu melankolis.......



My Notes
            Kemanapun kumelangkah dia yang selalu terbayang, mungkin dia bisa kusejajarkan dengan memedi yang ingin menakut-nakutiku atau malahan dia seumpama malaikat yang selalu ingin melindungiku ehmm...jadi GR nih. Namun acapkali ada juga pikiran nakal yang menyempil di otakku "kenapa kami enggak lahir kembar siam saja?" sehingga tidak perlu berpisah atau didera perasaan kangen yang mendayu-dayu........ Tawaku selalu berderai jika mengingat pikiran aneh tersebut, karena pasti segala sesuatunya menjadi lucu dan konyol, bagaimana mungkin 2 manusia yang lahir dari rahim berbeda bisa nyambung jadi kembar siam. Lagipula aku enggak bisa ngebayangin gimana monotonnya hidupku jika kondisi tersebut terjadi?



My Notes
            Entahlah....kadang sangat tak masuk akal jika aku didera rasa cemburu padanya, kalau dipikir-pikir apa sih hakku pada hidupnya. Apakah KOMITMEN YANG  KAMI BANGUN AKAN MELEGALKANKU untuk mencampuri segala urusan pribadinya? bisa nelpon puluhan kali dalam sehari hanya untuk mengawasi kegiatannya? membuka-buka hpnya hanya untuk mengecek sms yang dia terima atau menyelidiki teman-teman dekatnya? berlagak jadi sekretaris pribadinya yang mengatur jadwal aktivitas hariannya?. ehmm..mungkin aku lebih cocok jadi baby sitternya saja biar bisa mengawasi semua tingkah-polahnya selama 24 jam nonstop atau jadi pengawal pribadinya juga lumayan....bisa nempel terus kemanapun dia pergi.


My Notes
            Segala sesuatunya menjadi begitu romantis dan indah, pikirankupun seperti dipenuhi ribuan kuntum bunga mawar. Bayangin aja wajah tetanggaku yang setiap hari terlihat sengak menjadi begitu manusiawi, pengemis-pengemis yang tak pernah kupedulikanpun sekarang menjelma menjadi saudara jauh yang harus kubantu,  kucing-kucing jalanan yang biasanya kuusirpun sekarang dengan senang hati kubagi makan. Bunga-bunga di halaman yang biasanya kubiarkan putus asa menanti kiriman air hujan sekarang dengan rajin kusirami air, ikan-ikan peliharaanpun yang biasanya hanya kulirik saja sekarang dengan senang hati kuganti airnya, pendek kata penyakit sinting ini sudah menyerang saraf pikiranku sehingga pikiran negatifku disfunction.



My Notes
            Imajinasi adalah racun bagi penyakit ini, peristiwa yang biasa-biasa saja menjadi sedemikian hiperbolis karena dilakukan berdua. Bayangan-bayangan yang indah selalu menari-nari di kepala, menjerumuskanku pada penyakit saraf yang akut karena tak bisa membedakan antara imajinasi dan kenyataan. Kata-kata rayuan pun mengalir bagai air bah, sampai-sampai tidak bisa dibedakan lagi mana yang sampah dan mana yang beneran? Akulah sang seniman dadakan, yang sayangnya gak tahu apa itu karya seni...amatiran.


My Notes
            Penyakit ini memang ajaib, aku seperti punya cadangan berjuta-juta sel kebahagiaan dalam tubuhku. Segala kesusahan pun terlihat seperti kebahagiaan yang tertunda. Wajahkupun seperti disinari lampu laser karena cerah-ceria sepanjang hari (..gak bisa ngebayangin klo beneran cause wajahku akan ancur kena laser terus-menerus.). Sel kebahagiaan ini juga memasok energi kehidupan yang berlimpah bagiku. Aku seperti orang yang kelebihan energi,  layaknya workaholic yang gila kerja atau olahragawan yang disuplai doping



My Notes
            Dengarkan bunyi detak jantungku...........apakah terdengar seperti irama tetesan air hujan atau gemericik air pegunungan? salah kawan....... jantungku sedang berolahraga jadi iramanyapun ngos-ngosan, kadang perlahan-lahan seperti jalannya becak tapi kadang-kadang juga seperti mobil F1 yang melaju kencang.......mungkin kondisiku saat ini seperti Michael Schummacher yang sedang melahap lintasan sirkuit Monaco, dan kalian semua adalah penghuni tribun penonton yang dengan setia menunggu aksi-aksi balapku, ikut deg-degan dan tak sabar dengan pencapaian akhirnya. Tapi benakku juga diliputi tanya, pencapaian akhir apa yang ingin kuwujudkan dari sport jantung ini? kemenangan, kepuasan, kekuasaan, ataukah kebahagiaan?



My Notes
            Apakah telepati itu benar-benar ada? kalau memang benar-benar ada di kehidupan nyata ini, pasti perusahaan telepon dan telekomunikasi akan bangkrut. Lagian buat apa memakai telepon dan alat-alat telekomunikasi lainnya jika manusia bisa komunikasi jarak jauh lewat telepati. Pasti asyik ya....aku tak perlu buang-buang pulsa telepon jika ingin komunikasi dengan dia, cukup membatin dalam hati dan dia kan tahu apa yang kuinginkan dan kurasakan so sweet ...  Atau kalau marah aku enggak perlu ngluarin kata-kata makian dan kasar padanya cukup membatin dalam hati saja dan efeknya, dia akan merasa dihantui rasa bersalah sehingga enggak enak tidur, enggak enak makan dan ga bisa beraktivitas dengan tenang, weits....pasti menyenangkan juga...klo mau gangguin dia.



My Notes
            Luruh....ketika kumerindukan dia, aku seperti daun kering yang terbang lepas dari tangkainya. Wah...jangan-jangan nasibku akan seperti daun kering, jatuh berdebum ke permukaan tanah atau dalam comberan air yang bau so sad... Rindu ini tak berlogika tapi utuh bersandarkan perasaan. Kuingin meminjam pintu ajaib Doraemon agar bisa menemuinya kapanpun ku didera rindu, tapi Nobita marah gak ya...jika pintu ajaib Doraemonnya kupinjam?...males ah! ribut dengan Nobita.


My Notes
            Tuhan adalah inspirasi terindah dan rasa ini juga hadiah dari keindahan-Nya tapi mengapa keindahan ini seringkali jadi murka ketika kemanusiaan kita telah terbentur pada realitas kehidupan?. Apakah mungkin rasa ini hanya sandiwara? ataukah lelucon yang biasanya selalu kita perlukan agar hidup tidak monoton? Atau hanya jadi inspirasi bagi lagu-lagu romantis? Andai aku seorang musisi, pasti rasa ini sudah menjadi inpirasi lagu-lagu romantis. Wow...pasti keren...Aku bisa membayangkan diriku seperti Jim Morrison yang memetik gitarnya dengan menyenandungkan You make me real, atau mungkin lebih romantis lagi seperti John Legend ketika menyenandungkan Someday, aih..aih...pasti sanggup bikin penggemar musik romantis so emo dan "menangis darah".

My Notes
            Hari ini aku berlagak seperti Sherlock Holmes..Ya benar tebakan kalian kawan.... tanpa kusadari aku telah mengikuti jejak Sir Holmes untuk jadi detektif. Cuman bedanya jika Holmes jadi detektif untuk memecahkan kasus-kasus kliennya, klo aku ingin memecahkan kasus yang disebarkan oleh teman-temanku. Aku sudah pusing tujuh keliling dan kupingku pun sudah panas karena hampir tiap hari teman-temanku menuduhnya selingkuh. Aku sendiri heran kenapa teman-temanku begitu sewot melihat polah-tingkahnya padahal aku yang punya komitmen dengannya saja bersikap masa bodoh. Hampir setiap hari aku dimarahi oleh teman-temanku, dituduh kurang perhatian sama dia, kurang bersukur punya pasangan, kurang gaul sehingga mudah ditipu olehnya, kurang waraslah dlll. Aduh...bisa-bisa aku depresi beneran bukan karena dia selingkuh tetapi karena tekanan dan intimidasi teman-temanku. Gini nih repotnya punya teman yang terlalu perhatian, makan ati...ibu-ibu yang bawel aja kalah cerewet.

My Notes
            Entahlah, akhir-akhir ini aku begitu melankolis, lagu-lagu romantis yang biasanya kulewatkan begitu saja sekarang dengan khusyuk kusimak. Kadang aku begitu antusias untuk tahu sebab-musabab lagu romantis tersebut, mengapa lagu tersebut bisa sedemikian mendayu-dayu. Apakah pengarangnya sedang patah hati atau sedang putus asa memperjuangkan cintanya? kadang aku pun ikut terhanyut dengan lagu tersebut, bisa sedemikian sedihnya karena aku sendiri yang membayangkan diriku dikhianati, ditolak dan diacuhkan. Waduh...penyakit saraf ini sudah sedemikian parah efeknya, gak cuma lagu-lagu romantis yang kulahap sekarang aku juga gandrung banget dengan film-film dan miniseri romantis. Inilah titik terekstrim dalam hidupku, masak....aku bisa menangis tersedu-sedu hanya gara-gara ada film romantis yang bercerita tentang seorang cewek yang dikhianati pacarnya.

My Notes
            Rapuh...ketika dia mengacuhkanku, aku seperti terhempas dalam kegelapan, entah di dalam sumur atau kubangan...yang pasti bukan kuburan karena aku belum benar-benar jadi mayat. Betapa kerdilnya aku, memang kuakui aku pernah menyakitinya tetapi kenapa dia membalasnya demikian sakit. Sampai-sampai aku tak mampu menegakkan kepalaku, aku malu sekali ketika teman-temannya menatapku dengan penuh tanda tanya. Walaupun demikian aku tetap bersukur karena dia gak sampai menyayat-nyayat hatiku pakai silet, hatiku bisa berdarah-darah klo pakai silet.......pasti biaya operasinya mahal kan klo hati berdarah-darah. Aku mencoba legowo, aku ingin menerima dengan hati terbuka apapun yang kan terjadi meskipun acapkali sumpah serapahku terlontar untuknya. Tetapi itulah dia, dengan segala kelebihan dan kekurangannya hadir mengisi hidupku.

Epilog
            Apapun yang kurasakan, apapun rintangan yang kuhadapi ketika bersama dia,  harus kuakui bahwa dialah gumintang dalam hatiku. Aku bisa tertawa, menangis, dihantui rasa cemburu,  marah, bahagia, dendam, dan berarti karena dia. Bisa dibilang dialah penerang kegelapan hatiku yang kadang tak cukup dengan cahaya-cahaya gumintang lainnya, memang dia bukan manusia yang sempurna tetapi ketidaksempurnaanya itulah yang membuat hidupku lebih menarik lagi. Ehm...cinta inilah yang menempatkanku dalam jajaran orang-orang yang paling bahagia di muka bumi ini,...pokoknya layak dapat award kebahagiaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar