Ya
bisa dibilang saat ini aku sedang terkena demam penyakit sinting number 1,
benar kawan, tebakan kalian tepat....aku sedang dilanda penyakit akut yang tak
bisa kunalar dengan logikaku. Penyakit yang sudah menyejajarkanku dengan para
penghuni rumah sakit gila........................kadang tertawa sendiri, kadang
melamun tak tentu arah, kadang begitu melankolis.......
My Notes
Kemanapun kumelangkah dia yang
selalu terbayang, mungkin dia bisa kusejajarkan dengan memedi yang ingin
menakut-nakutiku atau malahan dia seumpama malaikat yang selalu ingin
melindungiku ehmm...jadi GR nih. Namun acapkali ada juga pikiran nakal yang menyempil
di otakku "kenapa kami enggak lahir kembar siam saja?" sehingga
tidak perlu berpisah atau didera perasaan kangen yang mendayu-dayu........
Tawaku selalu berderai jika mengingat pikiran aneh tersebut, karena pasti
segala sesuatunya menjadi lucu dan konyol, bagaimana mungkin 2 manusia yang
lahir dari rahim berbeda bisa nyambung jadi kembar siam. Lagipula aku enggak
bisa ngebayangin gimana monotonnya hidupku jika kondisi tersebut terjadi?
My Notes
Entahlah....kadang sangat tak masuk
akal jika aku didera rasa cemburu padanya, kalau dipikir-pikir apa sih hakku
pada hidupnya. Apakah KOMITMEN YANG
KAMI BANGUN AKAN MELEGALKANKU untuk mencampuri segala urusan
pribadinya? bisa nelpon puluhan kali dalam sehari hanya untuk mengawasi
kegiatannya? membuka-buka hpnya hanya untuk mengecek sms yang dia terima atau
menyelidiki teman-teman dekatnya? berlagak jadi sekretaris pribadinya yang
mengatur jadwal aktivitas hariannya?. ehmm..mungkin aku lebih cocok jadi baby sitternya
saja biar bisa mengawasi semua tingkah-polahnya selama 24 jam nonstop atau jadi
pengawal pribadinya juga lumayan....bisa nempel terus kemanapun dia pergi.
My Notes
Segala sesuatunya menjadi begitu
romantis dan indah, pikirankupun seperti dipenuhi ribuan kuntum bunga mawar. Bayangin
aja wajah tetanggaku yang setiap hari terlihat sengak menjadi begitu
manusiawi, pengemis-pengemis yang tak pernah kupedulikanpun sekarang menjelma
menjadi saudara jauh yang harus kubantu,
kucing-kucing jalanan yang biasanya kuusirpun sekarang dengan senang
hati kubagi makan. Bunga-bunga di halaman yang biasanya kubiarkan putus asa
menanti kiriman air hujan sekarang dengan rajin kusirami air, ikan-ikan
peliharaanpun yang biasanya hanya kulirik saja sekarang dengan senang hati
kuganti airnya, pendek kata penyakit sinting ini sudah menyerang saraf
pikiranku sehingga pikiran negatifku disfunction.
My Notes
Imajinasi adalah racun bagi penyakit
ini, peristiwa yang biasa-biasa saja menjadi sedemikian hiperbolis karena
dilakukan berdua. Bayangan-bayangan yang indah selalu menari-nari di kepala,
menjerumuskanku pada penyakit saraf yang akut karena tak bisa membedakan antara
imajinasi dan kenyataan. Kata-kata rayuan pun mengalir bagai air bah,
sampai-sampai tidak bisa dibedakan lagi mana yang sampah dan mana yang beneran?
Akulah sang seniman dadakan, yang sayangnya gak tahu apa itu karya
seni...amatiran.
My Notes
Penyakit ini memang ajaib, aku
seperti punya cadangan berjuta-juta sel kebahagiaan dalam tubuhku. Segala
kesusahan pun terlihat seperti kebahagiaan yang tertunda. Wajahkupun seperti
disinari lampu laser karena cerah-ceria sepanjang hari (..gak bisa ngebayangin klo beneran cause wajahku akan ancur kena
laser terus-menerus.). Sel kebahagiaan ini juga memasok energi kehidupan yang
berlimpah bagiku. Aku seperti orang yang kelebihan energi, layaknya workaholic yang gila kerja
atau olahragawan yang disuplai doping
My Notes
Dengarkan bunyi detak jantungku...........apakah
terdengar seperti irama tetesan air hujan atau gemericik air pegunungan? salah
kawan....... jantungku sedang berolahraga jadi iramanyapun ngos-ngosan,
kadang perlahan-lahan seperti jalannya becak tapi kadang-kadang juga seperti
mobil F1 yang melaju kencang.......mungkin kondisiku saat ini seperti Michael
Schummacher yang sedang melahap lintasan sirkuit Monaco, dan kalian semua
adalah penghuni tribun penonton yang dengan setia menunggu aksi-aksi balapku,
ikut deg-degan dan tak sabar dengan pencapaian akhirnya. Tapi benakku juga
diliputi tanya, pencapaian akhir apa yang ingin kuwujudkan dari sport jantung
ini? kemenangan, kepuasan, kekuasaan, ataukah kebahagiaan?
My Notes
Apakah telepati itu benar-benar ada?
kalau memang benar-benar ada di kehidupan nyata ini, pasti perusahaan telepon
dan telekomunikasi akan bangkrut. Lagian buat apa memakai telepon dan
alat-alat telekomunikasi lainnya jika manusia bisa komunikasi jarak jauh lewat
telepati. Pasti asyik ya....aku tak perlu buang-buang pulsa telepon jika ingin
komunikasi dengan dia, cukup membatin dalam hati dan dia kan tahu apa yang
kuinginkan dan kurasakan so sweet ...
Atau kalau marah aku enggak perlu ngluarin kata-kata
makian dan kasar padanya cukup membatin dalam hati saja dan efeknya, dia akan
merasa dihantui rasa bersalah sehingga enggak enak tidur, enggak
enak makan dan ga bisa beraktivitas dengan tenang, weits....pasti
menyenangkan juga...klo mau gangguin dia.
My Notes
Luruh....ketika kumerindukan dia,
aku seperti daun kering yang terbang lepas dari tangkainya. Wah...jangan-jangan
nasibku akan seperti daun kering, jatuh berdebum ke permukaan tanah atau dalam
comberan air yang bau so sad... Rindu ini tak berlogika tapi utuh
bersandarkan perasaan. Kuingin meminjam pintu ajaib Doraemon agar bisa
menemuinya kapanpun ku didera rindu, tapi Nobita marah gak ya...jika
pintu ajaib Doraemonnya kupinjam?...males ah! ribut dengan Nobita.
My Notes
Tuhan adalah inspirasi terindah dan
rasa ini juga hadiah dari keindahan-Nya tapi mengapa keindahan ini seringkali
jadi murka ketika kemanusiaan kita telah terbentur pada realitas kehidupan?.
Apakah mungkin rasa ini hanya sandiwara? ataukah lelucon yang biasanya selalu
kita perlukan agar hidup tidak monoton? Atau hanya jadi inspirasi bagi lagu-lagu
romantis? Andai aku seorang musisi, pasti rasa ini sudah menjadi inpirasi
lagu-lagu romantis. Wow...pasti keren...Aku bisa membayangkan diriku seperti
Jim Morrison yang memetik gitarnya dengan menyenandungkan You make me real,
atau mungkin lebih romantis lagi seperti John Legend ketika menyenandungkan Someday,
aih..aih...pasti sanggup bikin penggemar musik romantis so emo dan "menangis
darah".
My Notes
Hari ini aku berlagak seperti
Sherlock Holmes..Ya benar tebakan kalian kawan.... tanpa kusadari aku telah
mengikuti jejak Sir Holmes untuk jadi detektif. Cuman bedanya
jika Holmes jadi detektif untuk memecahkan kasus-kasus kliennya, klo aku
ingin memecahkan kasus yang disebarkan oleh teman-temanku. Aku sudah pusing
tujuh keliling dan kupingku pun sudah panas karena hampir tiap hari
teman-temanku menuduhnya selingkuh. Aku sendiri heran kenapa teman-temanku
begitu sewot melihat polah-tingkahnya padahal aku yang punya komitmen
dengannya saja bersikap masa bodoh. Hampir setiap hari aku dimarahi oleh teman-temanku,
dituduh kurang perhatian sama dia, kurang bersukur punya pasangan, kurang gaul
sehingga mudah ditipu olehnya, kurang waraslah dlll. Aduh...bisa-bisa aku
depresi beneran bukan karena dia selingkuh tetapi karena tekanan dan intimidasi
teman-temanku. Gini nih repotnya punya teman yang terlalu perhatian,
makan ati...ibu-ibu yang bawel aja kalah cerewet.
My Notes
Entahlah, akhir-akhir ini aku begitu
melankolis, lagu-lagu romantis yang biasanya kulewatkan begitu saja sekarang
dengan khusyuk kusimak. Kadang aku begitu antusias untuk tahu sebab-musabab
lagu romantis tersebut, mengapa lagu tersebut bisa sedemikian mendayu-dayu.
Apakah pengarangnya sedang patah hati atau sedang putus asa memperjuangkan
cintanya? kadang aku pun ikut terhanyut dengan lagu tersebut, bisa sedemikian
sedihnya karena aku sendiri yang membayangkan diriku dikhianati, ditolak dan
diacuhkan. Waduh...penyakit saraf ini sudah sedemikian parah efeknya, gak
cuma lagu-lagu romantis yang kulahap sekarang aku juga gandrung banget dengan
film-film dan miniseri romantis. Inilah titik terekstrim dalam hidupku,
masak....aku bisa menangis tersedu-sedu hanya gara-gara ada film romantis yang
bercerita tentang seorang cewek yang dikhianati pacarnya.
My Notes
Rapuh...ketika dia mengacuhkanku, aku
seperti terhempas dalam kegelapan, entah di dalam sumur atau kubangan...yang
pasti bukan kuburan karena aku belum benar-benar jadi mayat. Betapa kerdilnya
aku, memang kuakui aku pernah menyakitinya tetapi kenapa dia membalasnya
demikian sakit. Sampai-sampai aku tak mampu menegakkan kepalaku, aku malu
sekali ketika teman-temannya menatapku dengan penuh tanda tanya. Walaupun
demikian aku tetap bersukur karena dia gak sampai menyayat-nyayat hatiku
pakai silet, hatiku bisa berdarah-darah klo pakai silet.......pasti
biaya operasinya mahal kan klo hati berdarah-darah. Aku mencoba legowo,
aku ingin menerima dengan hati terbuka apapun yang kan terjadi meskipun
acapkali sumpah serapahku terlontar untuknya. Tetapi itulah dia, dengan segala
kelebihan dan kekurangannya hadir mengisi hidupku.
Epilog
Apapun yang kurasakan, apapun
rintangan yang kuhadapi ketika bersama dia,
harus kuakui bahwa dialah gumintang dalam hatiku. Aku bisa tertawa,
menangis, dihantui rasa cemburu, marah,
bahagia, dendam, dan berarti
karena dia. Bisa dibilang dialah penerang kegelapan hatiku yang kadang tak
cukup dengan cahaya-cahaya gumintang lainnya, memang dia bukan manusia yang
sempurna tetapi ketidaksempurnaanya itulah yang membuat hidupku lebih menarik
lagi. Ehm...cinta
inilah yang menempatkanku dalam jajaran orang-orang yang paling bahagia di muka
bumi ini,...pokoknya layak dapat award kebahagiaan