Ruang Baca

Ruang Baca

Sabtu, 06 Februari 2021

Kenshin Himura dan Kisah Pedang Untuk Melindungi

 Di bulan Februari ini, Hira akan membahas secara khusus tentang perkenshinan :D mungkin momennya pas juga, karena beberapa bulan lagi, sekuel live action yang terbaru akan segera rilis.

Yep, bulan Februari ini edisi khusus tentang Kenshin Himura. Ceritanya flasback, ngulik lagi kisah-kisah tentang Kenshin dan kawan-kawannya. Hira menulis dan mengedit kembali tulisan-tulisan lama tentang Kenshin.

Oke, simak edisi kali ini...


Kenshin Himura dan Kisah Pedang Untuk Melindungi



Setiap orang memiliki masa lalu dan tak jarang masa lalu tersebut sangat kelam, dan ingin sekali dikubur dalam-dalam. Masa lalu yang diikuti dengan rasa penyesalan, keinginan untuk merubahnya dan memperbaikinya. Kira-kira begitulah apa yang dirasakan oleh Kenshin Himura. Kisah masa lalunya sebagai Hitokiri Battousai meninggalkan luka yang sangat dalam, perasaan bersalah karena telah membantai musuh-musuh pemerintahan Meiji  membayangi sisa hidupnya. 




Jalan pedang seakan tak memberi makna lagi pada hidupnya sehingga setelah era Meiji terbentuk, Kenshin memutuskan untuk mengembara dan membalik mata pedangnya. Setelah sepuluh tahun mengembara pun Kenshin belum menemukan jawaban dari penebusan dosa sebagai seorang Hitokiri. Maka ia pun kembali ke Tokyo.







Keputusan kembali ke Tokyo ternyata mempertemukannya dengan Kaoru-dono pewaris Dojo Kamiya Kasshin. 




Pertemuan tersebut tanpa disadarinya telah mengantarkannya pada jawaban dari penebusan dosanya selama ini. Bahwa pedangnya akan sangat berarti bila digunakan untuk melindungi  orang-orang yang dianiaya, orang-orang yang membutuhkan pertolongan.

Namun, jalan tersebut tidak mudah. Bayang-bayang masa lalunya masih terus mengintai, masa lalunya sebagai hitokiri battousai membuat musuh-musuh Kenshin mencarinya. 



Masa lalunya yang melegenda sebagai battousai membuat musuh-musuh Kenshin ingin menguji kemampuan pedang Kenshin. Pertarungan pedang ini juga menguji tekad Kenshin untuk tidak membunuh lagi. 


 




Pelajaran moral dari edisi hari ini adalah seberapapun kelam masa lalu seseorang, masa depannya bisa saja berubah menjadi terang, tentunya dengan usaha dan tekad yang kuat. Manusia tak ada yang sempurna kecuali Nabi, manusia yang menjadi Hero hari ini belum tentu baik masa lalunya. Selagi masih diberi nafas, mari memperbaiki diri.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar