Rintangan
tak dapat menghancurkanku. Setiap rintangan akan menyerah pada ketetapan hati
yang kukuh.
Leonardo da
Vinci
Well, Hira akan bercerita tentang salah satu remaja yang menginspirasi hidup Hira yaitu Lihna. Seorang perempuan remaja yang gigih yang pertama kali Hira kenal ketika jadi volunteer di sebuah sekolah dhuafa di pinggiran Parung. Hira mengajar MTK di sekolah tersebut dua kali dalam seminggu , Lihna termasuk remaja dhuafa yang belajar di sana. Kesan pertama yang Hira tangkap tentang Lihna adalah remaja ini sangat percaya diri, punya ambisi dan tak mau menyerah. Berbagai jenis pertanyaan dia ajukan ke Hira bahkan ketika teman-temannya sudah kelelahan belajar MTK, Lihna tetap bertahan untuk menguasai materi MTK tersebut. Yep, mungkin enggak ada yang luar biasa dari segi kecerdasan Lihna, daya nalar MTK-nya pun standar tetapi dari segi N-Ach, jelas sekali kalau remaja satu ini di atas rata-rata remaja biasa. Sampai suatu hari ketika orangtuanya bilang tak sanggup lagi membiayai kelanjutan sekolah Lihna karena adik-adiknya harus sekolah, Lihna tetap bertahan, dia sibuk mencari beasiswa daan kemungkinan-kemungkinan lain agar dia bisa melanjutkan SMA. Semua usaha dan doa telah Lihna lakukan. Setiap malam Lihna dan kedua orang tuanya sholat tahajjud memohon kepada Sang Pemilik Hidup agar bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi / SMA.
Tibalah hari kelulusan, tampak wajah muram Lihna, aura kecemasannya terbaca jelas meski semangatnya tak padam. Bapaknya tak kuasa menahan tangis melihat nasib anaknya yang harus menunda mimpinya karena keadaan. So, di detik-detik terakhir inilah Hira memutuskan untuk menyampaikan apa yang menjadi hak Lihna. Mungkin Tuhan Tahu daripada uang tersebut Hira gunakan untuk nonton konser L’arc en ciel maka lebih baik untuk yang membutuhkan. Yah, enggak ada salahnya juga jika jatah uang untuk beli dvd L’arc setiap bulan untuk hal yang lebih berarti. Hira yakin-seyakinnya meski Hira enggak beli dvd tersebut, om-om L’arc tetap kaya (mulai ngaco nih tulisan^^ kembali ke jalan yang benar). Sekarang sudah dua tahun Lihna berseragam SMA, setiap selesai pembagian raport, Lihna dengan sedih bilang ke Hira “Maaf, saya cuma dapat peringkat kedua, saya berjanji akan belajar lebih keras lagi”. Dengan tersenyum Hira menjawab “Saya tak peduli kamu dapat rangking berapa, kamu sudah berusaha keras, moga ilmumu bisa menjadi cahaya, Na”. Amiin
wah... salut buat Hira dan Lihna.
BalasHapusdan bener juga, om Laruku tetap akan baik-baik saja kok ;)
sepakat siennra^^ kayaknya mlh Hira yg kudu disumbang ma beliau-beliau XD
Hapusterharu, semangat buat Lihna
BalasHapussemoga om2 laruku ada yg baca ini hehe
kayaknya Ri kudu bantu nerjemah ke nihon-go gtu kkkk biar beliau2 mudah ngebacanya, sapa tahu Hira dpt kiriman dvd mrk#ngayal tingkat tinggi
HapusN-Ach apaan sih? heheh..
BalasHapusRezeki emang gak akan pernah ketukar ya
Semoga Mbak Hira rezekinya senantiasa bertambah..
Amiin...mg rizki Nisa jg bertambah. slm kenal :)
HapusN-Ach tu t' need achievement semacam motivasi, dorongan dr dlm diri gtu