Kenapa tetiba membahas parenting, mimpi apa yak kira-kira
semalem? Hehe…ini sebenarnya lebih disebabkan oleh pengalaman pribadi. Ceritanya tiga tahun yang lalu Hira punya
atasan yang selain penulis juga ahli parenting yang biasa ngadain
seminar ke pelosok negeri. Beliau sering banget berdikusi dengan anak buahnya
mengenai parenting dan serba-serbi mendidik anak tak terkecuali dengan
anak buahnya yang satu ini. Beliau sudah berkali-kali nawarin Hira untuk ikut
seminar parenting yang diampu beliau, yeah meski mangkir beberapa kali
masih ada ilmunya yang Hira inget baik-baik kok^^. So, beginilah gambaran Hira
dalam mendidik anak.
Ternyata mendidik anak itu bukan dimulai ketika anak tersebut sudah
keluar dari perut sang ibu, tetapi harus disiapkan jauh-jauh hari. Bahkan harus disiapkan sebelum ayah-ibunya
menikah. Sebelum menikah terutama calon
ibu harus cukup makan asupan bergizi (untuk lebih detailnya kudu nanya dulu
sama mbak-mbak dokter yang itu tuh^^). Lalu sang calon Ayah juga harus
mempersiapkan ilmu mendidik anak, enggak mungkin kan gen yang baik itu hanya
mutlak dari satu pihak. Tidak cuma doa dan nama yang baik yang dipersiapkan
untuk anak tapi juga usaha yang maksimal untuk mendidiknya. Jika menginginkan
anak keturunan mereka sehat, cerdas dan sholeh maka kedua pihak harus
bahu-membahu mempersiapkan diri. Karena pada dasarnya mendidik anak itu sama
saja mendidik sendiri, jika ingin mendidik anak sabar maka orang tua juga harus
mendidik dirinya sabar. Konon katanya perempuan-perempuan di salah satu Negara
maju saat mengandung itu benar-benar
distimulus dengan hal-hal yang positif seperti
memperdengarkan musik klasik bagi si jabang bayi dan calon-calon ibu
tersebut disuplai dengan asupan gizi yang cukup tinggi, minum susu secara rutin
dsb. Bahkan perlakuan khusus demi kesehatan dan keadaan calon ibu tersebut
bukan hanya menjadi perhatian keluarganya tetapi juga menjadi perhatian Negara,
keren kan, sampai segitunya mereka mempersiapkan generasi bangsanya.
Kalau menurut analogi sederhana Hira sih, mendidik anak itu seperti
bertani, jika kita menginginkan hasil panen yang bagus maka kita harus
mempersiapkannya dari benih yang bagus lalu mempersiapkan lahan yang bagus bagi
tempat tumbuh benih tersebut. Setelah tumbuh tanaman tersebut kudu disiram, dipupuk
dan disiangi. Begitu juga dengan mendidik anak jika kita ingin anak tersebut
benar-benar bernas maka kita kudu mempersiapkannya sejak sebelum lahir, memperdengarkan
Al-Qur’an sejak dalam masa kandungan, menyuplai nutrisinya dengan makanan
bergizi, si ibu juga mulai membiasakan karakter dan sifat positif selama
mengandung. Lalu ketika lahir, menyiapkan lingkungan yang bermutu bagi anak.
Memperkenalkan agama sebagai filter dan pegangan hidup si anak sehingga seburuk
apapun pengaruh yang menghadangnya kelak tak kan mampu menggoyahkan imannya. Menerima
anak apa-adanya dan mendukungnya tanpa pamrih. Mengoptimalkan kecerdasan alami
anak dan tumbuh-kembangnya. Menurut para
ahli pendidikan seperti Piaget dkk, masa pendidikan anak usia dini tersebut
sangat penting. Mereka memberi istilah golden age pada masa usia anak
0-7 tahun. Apapun yang diterima anak pada masa-masa tersebut akan mempengaruhi
seluruh kehidupannya di masa depan. Oleh karena itulah ada istilah yang sangat
popular bahwa Ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya, baik jeleknya anak di masa depan banyak ditentukan oleh peran
ibunya. Tentu saja ayahnya juga berperan banyak.
Ups, keasyikan nulis sampe gak nyadar sudah panjang ni tulisan. Ehm
sebagai penutup Hira akan membeberkan tentang apa yang kudu diajarkan pada anak
Hira hehe…meski Hira berandalan gini, Hira yakin seyakinnya bahwa pendidikan
agama wajib diajarkan pada anak Hira kelak, itu tidak bisa ditawar. Bukan untuk
mempersiapkan anak tersebut jadi ahli agama atau sejenisnya tapi untuk membekali
si anak pegangan hidup yang kuat. Di dunia yang serba modern ini keyakinan
agama itu penting, begitu banyak kejelekan yang ada di lingkungan sekitar,
begitu mudah mereka meracuni pikiran manusia yang bersih tanpa filter yang kuat
maka hanya akan menghasilkan manusia-manusia yang membebek saja. Mo jadi apa
saja anak tersebut klo sudah dibekali agama dia akan tahu arahnya dan dengan
pemahaman agama yang baik karakter positifnya akan terasah dan terpatri kuat. Bahkan
klo perlu didiperdengarkan al-Qur’an sejak dini karena ternyata bacaan tsb
berpengaruh positif bagi kecerdasan anak. Tak heran jika ilmuwan-ilmuwan besar
Islam zaman dulu banyak yang hafal Qur’an sejak kanak-kanak. eh penutup terakhir dari yang terakhir adalah ingin ngajarin anak tentang tanggung jawab.
Well-well, sepertinya Hira sudah kebanyakan ngomong di sini. Sampai jumpa di
tantangan berikutnya^^
tumbenan ni tulisannya panjang #eh
BalasHapussetuju sistem pendidikan anak2 harus sudah dibicarakan sejak dini oleh kedua pasangan, itu juga yang sering didengar kalau lagi dapat petuah parenting #eh
Kikiki...dipanjangin biar sekalian nginget2 ilmu yg didapet XD
HapusHigh five dulu dong:) iya tuh saia baru tahu klo pendidikan anak kudu disiapin jauh2 hari gegara petuah parenting jg
Iya setuju banget, ibu adalah madrasah utama dan pertama bagi anak-anaknya. Semoga kita semua bisa mendampingi anak-anak kita ya... Amiiinn..
BalasHapus(Pas banget ini tadi ada temen cerita kalo dipanggil 'tante' sama anaknya karna dia berangkat sekolah selama 3 tahun segera setelah anaknya lahir)
Amiin..mg kita bener-bener bs mempraktekkannya.
HapusKkkkk...kudu ngilangin kebiasaan g baik dr skrng jg biar g nular ke anak saia#eh
Wah, ngerinya saia itu gitu, apalagi kita punya karier, tidak 100% mendampingi anak di rumah.
Mg temen siennra bisa memperbaiki semuanya, sebelum terlambat terlalu jauh
Iyaaa setuju banget...
BalasHapusMakin baca tulisannya makin ngerasa kurang
Tampaknya emang perlu banget belajar banyak2 soal parenting jauh2 hari
Betul-betul......:)
HapusKyknya mmg kudu belajar banyak ttng ilmu tsb, rasanya msh bnyk yg blm diketahui
Setuju sama tulisan ini. Anak yang sholehah dimulai dari Ibu yang sholehah dulu.
BalasHapusemang masih banyak pe er nih, sebagai calon ibu masa depan..
Yep...angguk-angguk.
HapusHe he....PR yg kudu dipikirin en dikerjain mulai dari sekarang