Sebenarnya, Ciater atau Sariater bukan terletak di Bandung tetapi terletak di kabupaten Subang lebih tepatnya lagi di kecamatan Ciater, atau sekitar 32 kilometer dari Bandung.
Ruang Baca
Minggu, 27 September 2015
Ciater atau Sariater
Bagi kalian yang ngebolang ke Bandung, jangan lupa mampir ke ciater atau sariater, sebuah pemandian air panas yang sumber air panasnya berasal Dari gunung Takuban Perahu.
Sebenarnya, Ciater atau Sariater bukan terletak di Bandung tetapi terletak di kabupaten Subang lebih tepatnya lagi di kecamatan Ciater, atau sekitar 32 kilometer dari Bandung.
Fasilitas pemandian air panas ini lumayan lengkap dan tertata rapi, ada beberapa fasilitas penginapan yang berlokasi di sekitar pemandian. Dan tak lupa tersedia juga pusat perbelanjaan di dekat pintu Parkir. Lalu bagaimana dengan pemandangan alamnya, check this out!
Lalu apa kekurangan pemandian INI? Bagi kalian penggemar wisata adventure, tempat ini tak menawarkan sesuatu yang alami dan menantang.
Sebenarnya, Ciater atau Sariater bukan terletak di Bandung tetapi terletak di kabupaten Subang lebih tepatnya lagi di kecamatan Ciater, atau sekitar 32 kilometer dari Bandung.
Sabtu, 26 September 2015
Kaoru atau Tomoe ????
Entahlah ini postingan apaan, gak ada maksud untuk banding-bandingin apalagi ngajak fanwar fans Kaoru en Tomoe. Damai-damai saja yak! Peace--v v^^v.
Sebenarnya sempat ada sih keriuhan kecil pas masa-masa promo Rurouni Kenshin Live Action, beberapa fangirls banding-bandingin Mbak Kaoru sama Mbak Tomoe, sampai-sampai mereka nanya ke Sato-kun, siapa yang lebih baik antara Mbak Kaoru sama Mbak Tomoe. Untunglah film live action ini memang dibuat lebih fokus ke kisah Abang Kenshin sebagai ahli pedang daripada emotional ties-nya. Jadi, semua keriuhan tersebut tak sempat jadi fanwar yang serius.. Kalau hal tersebut ditanyakan ke saya, siapa yang lebih baik dan tepat mendampingi Abang Kenshin di antara Mbak Kaoru sama Mbak Tomoe? Eng-ing-eng.....tak bisakah Abang Kenshin buat saya saja yak (wkkkkk....langsung dilempar bata sama fans abang).
Sebenarnya Mbak Kaoru sama Mbak Tomoe itu punya karakter yang sangat berbeda jadi lumayan gimana gitu kalo dibandingin. Mbak Tomoe lebih mewakili karakter perempuan feminin yang sangat cantik, misterius, tegas dan bisa diandalkan. Sebaliknya Mbak Kaoru mewakili sosok perempuan tomboy yang kecantikannya standar^^, pemberani bahkan terkadang cenderung nekat, emosian, tak bisa masak ;p dan berhati lurus. Kenapa saya katakan berhati lurus, karena Mbak Kaoru itu terlalu putih hatinya XXD sampai siapa saja diajak tinggal di dojonya belum lagi dengan prinsip tak membunuhnya. Mungkin prinsip tak membunuh inilah yang membuat Mbak Kaoru beda dengan perempuan-perempuan lainnya. Kalau Kenshin prinsip membunuhnya suka goyah jika orang yang berusaha dia lindungi dalam posisi kritis maka sebaliknya prinsip tak membunuh dalam Kaoru itu tak pernah goyah, bahkan Kaoru lebih memilih untuk mengorbankan nyawanya daripada harus membunuh. Gimana Bang Kenshin bisa tega coba ngebiarin cewek INI sendirian^^
Peran Mbak Tomoe pun gak bisa dianggap remeh dalam kehidupan Mas Kenshin, dalam manga-nya yaitu bab Jinchou Arch, dengan jelas digambarkan peran sosok Tomoe dalam hidup Kenshin. Karena Tomoe-lah, Kenshin menemukan pencerahan dalam hidupnya untuk berhenti menjadi battousai, meskipun pencerahan tersebut harus dibayar mahal dengan tragedi meninggalnya Tomoe di depan matanya sendiri. Yep, klo dikorek lebih dalam lagi kisah Tomoe-Kenshin ITU sendiri adalah tragedi, karena pada awalnya Tomoe berniat balas dendam kepada kenshin atas kematian tunangannya. Tomoe tak pernah menyangka akan jatuh cinta dengan pembunuh tunangannya dan Kenshin juga tak pernah membayangkan bahwa perempuan yang dicintainya itu adalah tunangan dari musuh yang telah dibunuhnya. Syedihh....mungkin perlu berkotak-kotak tisu klo sampe dibikin live action.
Sejak kematian Tomoe itulah kehidupan kenshin di depan publik terhenti, Kenshin membuang dirinya dengan mengembara. Sampai 10 tahun kemudian ketika melewati Tokyo, Kenshin bertemu dengan Kaoru. Mungkin di live action tak banyak diceritakan emotional ties Kenshin-Kaoru, tapi di sekuel tsb begitu ditekankan bagaimana Kaoru adalah titik balik bagi Kenshin, dalam diri Kaoru-lah Kenshin menemukan keteguhan hati untuk tak membunuh dengan pedang. Apalagi saat Kaoru bilang tak peduli dengan masa lalu Kenshin hihihi....melelehlah hati abang, Kenshin merasa telah menemukan rumah untuk pulang (saya gak tega nulisnya aish....seperti naburin luka dengan garam kkkk).
Sudahlah yak, gak usah berpanjang-panjang kata, daripada baper atau apalah ini cuplikan live action. Ada beberapa adegan Kenshin-Kaoru he he....siap-siap buat fans Kenshin, anggap saja Kaoru-nya gak nyata :D
Credit to owner (forgive me cause forget u'r name)
Ini sebenarnya video buatan fans Kenshin-Tomoe, tapi recommended banget karena selain bagus juga bisa dirasakan feel-nya. Video ini terdiri dari cuplikan-cuplikan anime-nya dengan backsound lagu Flower dari L'arc-en-ciel
Credit to owner (forgive me cause forget u'r name)
OK. Kapan-kapan dilanjut lagi ocehan tentang Rurouni Kenshin-nya >_<
Note: move forward, hanya doa yang bisa kami panjatkan untuk paklek, semoga bahagia dan damai di sisi-Nya
Selasa, 15 September 2015
free
Dia lebih mencintaimu.
Di sana tak lagi kau rasa sakit.
Tak lagi kau rasa perih.
Tak lagi kau rasa kesusahan.
Tak lagi kau dengar kebisingan.
Cinta-Nya lebih Dari cukup untuk membahagiakanmu
Di sana tak lagi kau rasa sakit.
Tak lagi kau rasa perih.
Tak lagi kau rasa kesusahan.
Tak lagi kau dengar kebisingan.
Cinta-Nya lebih Dari cukup untuk membahagiakanmu
Al-Fatihah untuk pamanku, semoga Husnul khatimah lek par.
Jumat, 04 September 2015
Belum terlambatkah untuk Agustusan?
Rasanya memang tak tepat ketika teman-teman blogger
yang lain membahas peringatan kemerdekaan/agustusan di bulan agustus tetapi
saya malah membahas Laruku di postingan blog saya. Sungguh bukannya saya sudah
mementingkan Laruku daripada kemerdekaan negara saya. Atau saya sudah bosan
menjadi warga negara Indonesia dan berganti kewarganegaraan Jepang. Atau bahkan
mengaku lahir di Jepang sono ^_^. Hanya
saja terlalu banyak yang saya rasakan tentang Indonesia sehingga bingung harus
menuliskannya dari sudut mana? Mulai dari perayaan-perayaan
kemerdekaan/agustusan yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Ekonomi nasional
dan internasional yang mulai melambat. Kisruh politik yang tiada ujung pangkal.
Gosip artis yang tiada henti. Prestasi olahraga yang entah kenapa belum juga
mencapai puncaknya. Kekeringan dan dampak elnino yang mengancam persediaan air
bersih dan ancaman kabut asap. Kerusakan lingkungan dan perambahan hutan.
Inflasi yang membumbung tinggi. Ketersediaan listrik di perbatasan. Kecelakaan
pesawat/ alat transportasi dsb.
Mencintai Indonesia memang tak sesederhana yang
tampak. Mungkin mencintai Indonesia terkadang juga harus bisa menerima
kekurangan dan kelebihan negara ini. Mungkin mencintai Indonesia juga berarti
langkah nyata di lapangan bukan hanya mengumbar kata di media sosial. Mungkin
mencintai Iindonesia bukan hanya ikut upacara agustusan tapi juga berbuat nyata
untuk negara. Mungkin mencintai Indonesia juga berarti lebih produk lokal
daripada produk asing. Mungkin mencintai Iindonesia juga berarti bangga
berbahasa Indonesia daripada berbahasa asing. Mungkin mencintai Indonesia juga
berarti lebih mementingkan pengabdian untuk Indonesia daripada pengabdian untuk
negara lain.
Ehm....lalu apa yang akan saya tulis untuk agustusan
kali ini? Apakah saya akan mengumbar kata betapa banyak rasa cinta saya untuk
negeri ini? Apakah saya akan memamerkan langkah nyata yang sudah saya lakukan
untuk negeri ini? Rasanya saya tak pantas untuk menuliskan itu semua. Karena
kadar baik atau tidaknya saya sebagai WNI masih dipertanyakan. Atau saya akan
membahas perayaan agustusan yang lumayan ramai di sekitar tempat tinggal saya?
Atau menulis tentang banyaknya umbul-umbul yang dipajang di kanan-kiri jalan
dan banyaknya pernak-pernik agustusan yang masyarakat siapkan?
Saya hanya akan menulis bahwa bagaimanapun saya lahir
di belahan bumi Indonesia. Segala apa yang ada pada saya berasa Indonesia mulai
dari ktp, bahasa yang digunakan sampai makanan dan minuman yang saya makan^^.
Memang saya termasuk orang yang keracunan budaya Jepang itupun sebenarnya terpaksa
karena keadaan. Pada masa saya kecil yang
ada kartun Doraemon. Saya terlambat lahir untuk menikmati komik lokal Indonesia
seperti Kho Ping Ho atau Wiro Sableng dkk. Saya pun tumbuh dengan budaya Jepang.
Ketika tontonan tv di Indonesia mulai memusingkan kepala saya maka saya pun
beralih ke tontonan tv Jepang seperti dorama dan variety show. Bahkan ketika
saya keracunan musik Jepang pun saya masih lebih suka lirik musik lokal seperti
lirik lagu-lagu Iwan Fals, Ebiet G. Ade, Leo Kristi, Letto, Efek Rumah kaca
dkk. Hanya saja intensitas musisi-musisi tersebut tampil di publik yang jarang
sekali membuat saya ikut-ikutan malas untuk mengintip acara musik Indonesia.
Maka agustusan kemarin itu membuat saya menyadari
bahwa sudah seharusnya saya memperkuat identitas keindonesiaan saya. Perayaan
agustusan yang sesungguhnya buat saya pribadi itu ketika saya lebih menyukai
asinan buah daripada pineapple pillet^^. Lebih menyukai dawet ental daripada es
krim pistachio^^, Lebih menyukai bajigur daripada kopi starbuck^^, lebih
menyukai tape uli daripada pizza, lebih menyukai soto lamongan daripada
ramen^^, lebih mengenal pahlawan-pahlawan Indonesia daripada selebritis Holywood,
asia dan pesohor dunia. Lebih mengenal lagu-lagu nasional daripada lagu-lagu
asing :p lebih suka menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa asing (meski
ini agak susah karena banyaknya serapan bahasa asing yang menjadi bahasa
sehari-hari), lebih suka menggunakan produk lokal daripada produk luar negeri,
lebih suka kerja nyata untuk negeri ini daripada hanya mencacinya (meski ini juga
butuh kerja keras), dsb.
Semoga belum terlambat
agustusan bagi saya. Dirgahayu NKRI yang ke 70.
Kamis, 03 September 2015
Belok Ke Kanan: Pantai, Ke Kiri: Pantai
Di musim kemarau panjang yang kering begini, enaknya ngebolang ke tempat-tempat yang banyak
airnya seperti pantai, danau, pemandian dsb. Kebetulan tahun ini saya
berkesempatan untuk mengunjungi pesisir pantai utara Jawa lebih tepatnya
pantai-pantai di kawasan Tuban.
Sungkem dulu ya buat kawan-kawan yang tinggal di Tuban.
Yap benar sekali kawan, Tuban adalah sebuah kota kabupaten di Jawa Timur yang
posisinya sejajar dengan pantai utara Jawa. Sebenarnya pantai-pantai di kabupaten
ini tak semenakjubkan pantai-pantai yang ada di kawasan Indonesia Timur. Tapi
untuk melepaskan penat dan mensyukuri nikmat-Nya patutlah pantai-pantai di
kabupaten ini dikunjungi. Salut juga untuk pemerintah kabupaten Tuban yang
sudah bekerja keras menata dan meperindah pantai-pantai di kabupaten ini.
Semoga langkah ini bisa diteladani oleh kabupaten-kabupaten lain di seluruh
nusantara
Hayukkk kita mulai saja ngebolang dari wilayah barat Tuban lebih tepatnya di Mangrove
Center. Fungsi pantai di kawasan ini sudah jelas yaitu sebagai tempat
konservasi alam untuk membudidayakan tanaman-tanaman mangrove. Ada beberapa
lahan di pinggir pantai ini yang khusus digunakan untuk pembibitan mangrove.
Tapi jangan khawatir bagi kalian-kalian yang suka berkemah di pantai, pihak
pengelola pantai ini menawarkan areal khusus untuk perkemahan, tempatnya
lumayan luas dan lengkap fasilitasnya. Jangan khawatir juga bagi kalian-kalian
yang hanya ingin menikmati kawasan pantai dan deburan ombak, areal pantai ini
cukupp nyaman digunakan untuk menikmati suasana pantai (kalau saya bandingkan
dengan kawasan pantai di Anyer atau Ancol hehe....kayaknya lebih enakan di sini
deh karena suasananya lebih alami, peace!).
Setelah puas menikmati pantai dan rujakan buah di mangrove
center, saya beranjak ke sisi timur Tuban. Saya sempat mengambil beberapa angle
suasana pantai di beberapa sudut Tuban, diantaranya:.
Pantai di pinggir terminal baru Tuban
Suasana di sini lumayan
hening, mungkin karena tempatnya yang agak di luar kota maka fungsi terminal di
tempat ini kurang dimanfaatkan. Tapi jangan salah suasana pantainya lumayan
menjanjikan juga. Andaikan dikhususkan untuk tempat hang-out gitu asyik
banget^^
Pantai di pinggir Mushola tinggi.
Kalau kalian ingin sholat dengan diiringi suara
deburan ombak disinal tempatnya^^
Pantai Panyuran
Sebenarnya kawasan
pantai ini tidak sebegitu luas, tempatnya tersembunyi dari balik rimbunan
pohon-pohon kelapa yang banyak tumbuh di kawasan ini. Suasananya begitu teduh
dan sejuk. Hanya saja bagi kalian yang ingin suasana personal tempat ini tidak
disarankan karena pengunjungnya yang lumayan ramai.
Pantai Boom
Inilah tujuan terakhir
dari deretan pantai Tuban yang saya kunjungi. Yep, saya ingin mengabadikan
matahari terbenam di tempat ini. Dengan biaya karcis sebesar 2500 saya bisa
menikmati suasana temaram senja di Tuban. Pengunjung tempat ini banyak tapi
berhubung tempatnya yang lumayan luas dan tertata rapi tempat ini sangat cocok
untuk menikmati indahnya sunset. Nampak di sebelah barat pantai, para nelayan
memperbaiki perahu motornya. Di sebelah kiri tampak semarak dengan
kerlap-kerlip lampu dari bangunan yang ada di Tuban.
Ada satu hal yang sangat disayangkan dari pantai-pantai ini yaitu sampah. Ini bukan hanya pr bagi pemerintah kabupaten dan dinas pariwisatanya tetapi juga bagi pengunjung dan masyarakat. Kesadaran mereka sangat penting karena sangat disayangkan jika pantai-pantai yang potensial ini dikotori limbah manusia dan segala aktivitasnya.
well, adzan magrib sudah berkumandang, sudah waktunya ngebolang ini diakhiri.
Langganan:
Postingan (Atom)