Ada pola didik yang kurang tepat dari masyarakat kita, yang kadang-kadang hanya fokus mendidik anak perempuan saja untuk membersihkan rumah, mencuci baju, masak, berbelanja dan pekerjaan rumah lainnya. Sedangkan anak laki-laki dibiarkan main begitu saja.
Padahal sejatinya anak laki-laki atau perempuan sama saja untuk diajarkan kegiatan-kegiatan rumah tersebut. Karena tenyata hal-hal tersebut berguna untuk melatih kemandirian. Paling tidak bisa mengurus keperluan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Bagaimana mengurus kebutuhan primer anak tersebut dengan belajar masak sendiri, mencuci baju yang dipakainya dan membersihkan kamar yang dia pakai. Sehingga setelah dewasa bisa mandiri tanpa bergantung kepada orang tuanya dan orang lain.
Memang udah stereotype nya seperti itu nggak sih, laki laki kerja diluar, perempuan ngurus rumah. Budaya yang sudah mengakar dari berabad - abad lalu.
BalasHapusWalaupun aku anggap ya ngga harus seperti itu juga. Balik ke personalnya masing2. Ada laki - laki yang menganggap lumrrah dan mau mengerjakan pekerjaan rumah, termasuk aku *sombong dikit*. Padahal nggak dididik harus seperti itu sama orang tua.
Tapi yang miris sekarang, bukan cuma anak laki - laki doang yang di manjakan, anak perempuan juga, apalagi di perkotaan. Pekerjaan rumah adalah tanggung jawab ibu semata. Anak (baik laki ataupun perempuan) cuma melakukan pekerjaannya, yaitu sekolah. Semua disiapin sama ibunya, Baju, makan, jajan.
Anak belajar mandiri kalau sudah pisah dengan orang tua, karena kerja ataupun menikah.
Gitu nggak sih di tempatmu? Kalau di Islandia sini seperti itu. XD
Emberrr😂😂
HapusNtar...ntar... Knp komen kamu Lbh panjang drpd isi postingan sy :D
Mmg banyakan pola asuh yang kurang tepat dimari, tidak dibiasakan mandiri. Sekarang ga cowok, ga cewek sama Bae kurang mandiri