Menikmati Panorama TN Gunung Halimun Salak

 Libur memang belum tiba, tapi tak ada salahnya berhenti sejenak berlibur untuk ngilangin penat. 

Salah satu destinasi yang bisa dipilih untuk menghilangkan kepenatan tersebut adalah Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Salah satu destinasi wisata yang ada di Bogor. 

Selain keindahan alam, di taman Nasional ini banyak pilihan destinasi yang bisa dipilih. 

Bagi yang suka mendaki bisa memilih pendakian ke gunung salak. 

Bagi yang suka berenang bisa memilih Curug (air terjun) yang banyak terdapat di taman Nasional ini. 

Bagi yang suka menikmati panorama alam bisa menyewa villa-villa yang ada di kaki gunung salak untuk menikmati view yang spektakuler. 

Bagi yang suka nongkrong ada kafe-kafe yang menawarkan pemandangan indah.

Kebun Raya dan Bogor

      Rasanya tak bisa dipisahkan antara Bogor dan kebun Raya, bisa dibilang kebun Raya adalah jantungnya Bogor. Landmark kota yang sudah dirancang oleh orang-orang Belanda berabad-abad yang lalu. 

Kebun Raya bisa dimasuki dari beberapa pintu. Kalau wisatawan dari luar kota, pintu empat yang berada di belakang tugu kujang adalah pilihan yang terbaik, karena jarak antara terminal dengan pintu tersebut tidak sebegitu jauh. Wisatawan bisa berjalan kaki  dari terminal ke pintu empat. Tapi bagi wisatawan yang membawa kendaraan bis atau kendaraan pribadi bisa memilih pintu satu/pintu utama, yang berada di seberang kawasan Pecinan Bogor atau jalan Suryakencana. 

        Biasanya selain berwisata ke kebun Raya para wisatawan juga berburu makanan di kawasan ini. Ada beberapa makanan khas daerah Bogor seperti soto mie Bogor, asinan, toge goreng, rujak dsb. 

Kawasan Pecinan di jalan Suryakencana

          Setelah puas makan, wisatawan bisa langsung nyeberang jalan ke pintu satu kebun Raya Bogor.

Ini penampakan pintu satu 

       Pintu ini khusus bagi para wisatawan yang berjalan kaki. Bagi wisatawan yang bawa mobil dan motor bisa menggunakan pintu yang di sampingnya.

Setelah melewati pintu masuk, kita akan disambut dengan tanaman-tanaman hijau yang terawat sekali. bahkan ada dari tanaman tersebut yang berumur ratusan tahun.

Puas dengan pemandangan alam kita bisa menikmati keindahan arsitektur bangunan belanda yang ada di kebun raya.

Bangunan Belanda yang paling ikonik di kebun Raya Bogor adalah istana Bogor, istana yang digunakan oleh presiden saat mengunjungi Bogor.

Tepat di depan halaman istana Bogor ada koleksi ribuan bunga teratai.

Tidak jauh dari tempat yang ikonik tersebut, terdapat pula danau yang bernama danau gunting.

Tidak cuma danau, di kebun Raya juga ada sungai yang melintasi kebun Raya yaitu sungai Ciliwung.

Selain pohon yang berumur ratusan tahun, di istana Bogor juga terdapat vegetasi hutan bambu.

Bagi para pengunjung kebun Raya Bogor yang capek mengelilingi kebun Raya yang seluas 87 hektar, disediakan penyewaan sepeda, sepeda elektrik, skuter dan mobil golf. Para pengunjung cukup menggunakan kartu KTP atau SIM untuk menyewa kendaraan tersebut dengan tarif sewa yang bervariasi. 

Tarif sewa sepeda anak-anak pada hari weekend Rp 20.000,- tarif sewa sepeda dewasa Rp 45.000,- sepeda elektrik Rp 65.000,- sedangkan tarif sewa skuter Rp 50.000,- tarif sewa mobil golf 175.000,-

Ruang Baca

 Satu abad Pramoedya Ananta Toer. Salah satu sastrawan terbesar negeri ini. di tengah polemik masa lalunya yang kelam karena pernah terafilisiasi dengan organisasi terlarang yang membuat beliau dibui di pulau Buru dan karya-karya dicekal, Beliau mampu menghasilkan karya sastra yang menjadi mahakarya.

 Pada saat masa-masa pembuangan itulah, mahakarya beliau tercipta "Tetralogi Buru". Yang merupakan salah satu mahakarya yang berkali-kali dinominasikan  mendapatkan nobel sastra, yaitu suatu ajang award sastra yang prestisius di planet ini.

Mengapa

 Tulisan ini adalah ungkapan dari pertanyaan dari dalam diri : mengapa dan mengapa? Ketika apa yang dihadapi dan dilihat jauh sekali dari habit positif yang sudah bertahun-tahun kami ketahui. Entahlah ini pernyataan akibat rasa kecewa, lelah atau keterkejutan. Meskipun secara teori tahu dengan pasti bahwa setiap manusia pasti akan berubah tapi ketika terjadi di di lingkungan sekitar tempat beraktivitas sehari-hari tetap saja hal tersebut mengagetkan. Apalagi kalau manusia tersebut adab dan karakternya sudah bagus, berubah menjadi karakter yang toksik. Ada rasa tidak terima, rasa penyangkalan dan rasa kecewa. 

Ternyata rasa ini tidak hanya saya rasakan seorang diri tapi sahabat-sahabat saya yang lain juga merasakan hal yang sama. Berkecamuk pikiran dengan segala tanya "mengapa"

Mengapa tidak di Metropolitan?

 Mengapa tidak di Jakarta? Setelah beberapa tahun hiruk pikuk merasakan atmosfer kehidupan metropolitan, ada rasa lelah yang tak tertahankan, bukan ke lelah fisik, (karena dimanapun berada yang namanya kerja pasti akan lelah dan capek secara fisik meskipun hanya sebentar) ini lebih ke lelah pikiran? Setiap hari menghadapi kemacetan di jalan, terus sumpah serapah para penghuni jalan, klo menghindari macet menggunakan kendaraan pribadi, harus berebutan naik kendaraan umum. Rasanya hidup hanya habis di jalanan. 

Bagi pribadi yang dilahirkan di kampung yang sepi dan asri, hal seperti ini adalah tekanan batin. Rasanya seperti hidup di dunia yang lain klo tinggal di tempat yang hectic seperti ini.

 Sehingga dikit-dikit butuh healing, butuh cooling down ke tempat yang menenangkan. Sampai akhirnya menyerah dan memilih tinggal di tempat yang masih bisa kompromi dengan segala yang melelahkan secara pikiran.

Ruang Baca : Menelisik Dwipantara

 Dwipantara|VildaSintadela|408hlm|

Dwipantara....

Kisah seorang jurnalis muda "Rinjani" dalam menggapai mimpinya sebagai jurnalis profesional. Kisah seorang perempuan yang bersenjatakan pena untuk mengungkap fakta dalam rangkaian kata. 

Perjalanan Rinjani dalam mewujudkan impiannya tersebut tidak mudah. Rinjani harus berhadapan dengan isu-isu sosial seperti pertikaian antar suku, pembalakan liar, bencana letusan gunung berapi dsb. Belum lagi isu-isu pribadi dalam diri Rinjani seperti rasa kurang percaya diri, rasa yang menggelayuti pikirannya tentang keluarga, teman dan si tuan gunung berapi. Semua kisah tersebut disajikan dengan menarik oleh penulis, dengan alur maju mundur, membuat para pembaca penasaran dengan kelanjutan kisah dari setiap babnya.

Lalu bagaimana dengan para penggemar si tuan gunung berapi "Rakata"? Buku ini menjawab kerinduan para pembaca akan sosok Rakata, meskipun tidak dominan tapi kemunculan Rakata di buku ini sudah sesuai porsinya. Jawaban rasa penasaran pembaca pada buku-buku sebelumnya terjawab di buku ini ^^

@vilda.sintadela @rakata.argapraja

#dwipantara #dwipantara2024 #rakata #rakatarinjani #rakatadanrinjani

Cucurak

 Ada banyak tradisi di Nusantara ini dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam menyambut ramadhan. Bagi masyarakat daerah Jawa bagian timur, tradisi menyambut bulan suci Ramadhan biasanya disebut dengan "megengan" dimana masyarakat membuat berbagai macam makanan untuk dibawa ke mesjid untuk dimakan bersama, atau biasanya ada yang membuat nasi berkat lalu dibagikan ke rumah-rumah. 

Sedangkan di daerah Betawi ada tradisi yang namanya Munggahan, dimana masyarakat membuat makanan terus dibagikan kepada sanak keluarga setelah itu berziarah ke makam keluarga yang telah meninggal.

Di bagian barat Jawa ada tradisi cucurak yaitu tradisi menyambut bulan Ramadhan dengan makan bersama keluarga besar, biasanya ngeliwet dan dimakan di atas daun pisang.