Kemerdekaan negara ini diraih bukan dengan cara yang mudah. Para pejuang negeri mengorbankan bukan hanya jiwa tapi juga raganya untuk mendirikan negara bernama Republik Indonesia, kini, 78 tahun kemudian tugas kitalah para generasi muda untuk meneruskan perjuangan tersebut.
Ruang Baca
Tampilkan postingan dengan label indonesia banget. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label indonesia banget. Tampilkan semua postingan
Jumat, 18 Agustus 2023
Selasa, 07 Mei 2019
Challenge Blog Ramadhan 2019: Berburu Foto di Bandung
Well, sudah lama banget ya Hira enggak berburu foto ^^ kali ini Hira akan bagi-bagi foto saat senja di Tangkuban perahu. Jangan harap foto-foto sunset ya. Karena jujur, Hira enggak camping disitu dan kebetulan cuacanya agak berawan. Matahari malu-malu gitu nampakin diri#eh
Tapi itu enggak ngurangin keindahan gunung yang satu ini. Cekidot 😂😂
Foto yang satu ini agak kurang simetri karena susahnya nyari angle yang tepat #ngeles 😁😀😂 banyak sekali pengunjung yang selpi bikin Hira mati gaya pas ambil gambar. Yokk lanjut ke poto berikutnye.
Mendung telah tersibak, dan akhirnya tampaklah kawasan hutan Tangkuban Perahu. Abaikan lagi ketidaksimetrisan poto ini :D
Lanjut ke berikutnya.
Ini poto kawah saat diselimuti kabut. Salah satu paporit saya
Tapi itu enggak ngurangin keindahan gunung yang satu ini. Cekidot 😂😂
Foto yang satu ini agak kurang simetri karena susahnya nyari angle yang tepat #ngeles 😁😀😂 banyak sekali pengunjung yang selpi bikin Hira mati gaya pas ambil gambar. Yokk lanjut ke poto berikutnye.
Mendung telah tersibak, dan akhirnya tampaklah kawasan hutan Tangkuban Perahu. Abaikan lagi ketidaksimetrisan poto ini :D
Lanjut ke berikutnya.
Ini poto kawah saat diselimuti kabut. Salah satu paporit saya
Sabtu, 13 April 2019
nach Bromo gesehen
Wir sind nach Probolinggo mit Bus gefahren. In Probolinggo sind wir im Freundinhause uberrachtet. Morgen sind wir Bromo gegangen. Bromo ist ein Berg. Der Liegt in Ost Java. Urlauber durfen im Bromo uber Probolinggo, Pasuruan, Malang und Lumajang eintreten. Wir sind uber Probolinggo eingetreten. Es war schon. Wir sind am Hugel gewandert.
Dann, haben wir einen spazieren am Segoro Wedhi gemacht. Segoro Wedhi ist Sandmeer. Suku Tengger (Einwohner Im Bromo) haben einen Glaube uberzeugt. Urlauber konnen mit Horse oder Wagen uber Segoro Wedhi fahren.
Die Landschatft ist super. Wir haben Viele Berge gesehen. Die Berge sind Pananjakan, Widodaren, Batur und Semeru. Das wetter ist sonnig und windig. Es war auch kalt. Die temperatur ist 2 Grad. Wir haben Jacket
Minggu, 20 Januari 2019
Bakwan
Bakwan ist traditional essen in Indonesien. Es schmekt gut. Viele Indonesier essen bakwan mit reis. Manchmal essen Sie als frittierte.
Rohstoff:
1. Weizen, 250 g
2. Kohl, 250 g
3. Karotte, 2
4. Bohne, 4
5. Wasser, 100 g
Gewurz :
6 schalotte
2 knoblauch
Sallz
Wurze
1 knoblauchblatt
1 sellerie
Zubereitung :
Kohl, karotte und bohne in streifen schneiden. Knoblauchblatt und sellerie in so klein schneiden. Schalotte und knoblauch dreschen. Weizen und wasser in der schussel gemischt und anruhren. Dann alle rohstoff dazu gemischt. Gewurz in der schussel geben. Knoblauchblatt und sellerie dazu geben. Alle, in der schussel anruhren. Endlich im pfanne gebraten.
Guten apetit!
Rohstoff:
1. Weizen, 250 g
2. Kohl, 250 g
3. Karotte, 2
4. Bohne, 4
5. Wasser, 100 g
Gewurz :
6 schalotte
2 knoblauch
Sallz
Wurze
1 knoblauchblatt
1 sellerie
Zubereitung :
Kohl, karotte und bohne in streifen schneiden. Knoblauchblatt und sellerie in so klein schneiden. Schalotte und knoblauch dreschen. Weizen und wasser in der schussel gemischt und anruhren. Dann alle rohstoff dazu gemischt. Gewurz in der schussel geben. Knoblauchblatt und sellerie dazu geben. Alle, in der schussel anruhren. Endlich im pfanne gebraten.
Guten apetit!
Kamis, 07 Juni 2018
Memburu Senja
Sabtu, 30 Desember 2017
Kisah dengan Kereta
Perjalanan dengan kereta selalu memiliki kesan tersendiri. Banyak kisah yang terjadi, masih ingat jelas ketika beberapa tahun lalu, begitu hiruk pikuknya perjalanan dengan kereta. Kadang, ada rasa jengkel, dan kesal ketika para pedagang hilir mudik nawarin dagangan padahal saat itu untuk berdiri saja susah karena penuhnya kereta. Belum lagi tukang ngamen, tukang sapu dadakan, orang yang meminta sedekah yang susah menerima kata tidak. Ada banyak kisah dari perjalanan kereta tersebut.
Sekarang kisah dengan kereta udah beda lagi. Angkutan anti macet ini menjadi pilihan banyak orang karena anti macet, bersih dan pelayanan yang semakin baik. Meskipun terkadang kita kangen juga dengan suasana kereta yang lama^^
Minggu, 17 Desember 2017
Kisah dari Kebun Teh
Perjalanan ke perkebunan teh di Subang ini mengingatkan saya pada perjalanan beberapa tahun lalu ke perkebunan teh di Lereng Pegunungan Argopuro lebih tepatnya di perbatasan Kabupaten Jember dan Probolinggo). Saya, yang awalnya hanya tahu tentang indahnya kebun teh, jadi belajar banyak tentang proses produksi teh: dari proses pemetikan sampai pengemasan teh.
Ada banyak cerita di balik sebuah keindahan, ada perjuangan dan kegigihan para pekerja demi mewujudkan impian keluarga mereka. Nyatanya, memetik pucuk-pucuk daun teh yang bagus tak segampang seperti kita menyeduh teh setiap pagi.
Sabtu, 16 Desember 2017
Bertemu dengan Krakatau
Momen ini terjadi akhir tahun lalu. Ketika Stasiun Pasar Senen dipenuhi para traveler, pendaki dan backpacker, perhatian saya malah tertuju pada kereta yang satu ini. Siapa nyangka bahwa saya ketemu gunung yang satu ini bukan di Selat Sunda tapi di Senen ^^
Suatu kebetulan yang sukses membuat saya menyeringai lebar.
Jumat, 15 Desember 2017
Taman Mangrove
Di tempat inilah harapan itu disemai, demi terwujudnya kawasan pinggir pantai yang hijau dan minimnya dampak abrasi. Memang, menghutankan kembali kawasan pinggir pantai tak semudah seperti kita membalikkan tangan. Ada kerja keras dan keteguhan hati di balik proses tersebut. Selain itu, perlu waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Namun, setidaknya inilah usaha yang perlu diacungi jempol. Biarlah Tuhan yang menentukan hasilnya. Paling tidak, kita sebagai manusia kita telah berusaha dengan sebaik-baiknya.
Minggu, 27 Agustus 2017
Makanan-Makanan Indonesia Favorit (Bag.1)
Ngomongin makanan favorit itu enggak ada habisnya, apalagi klo ngomonginnya ditemani sepiring lemper sama teh#kalapdehmulutny. Iyepp, untuk tema indonesia banget ini saya enggak bakal ngomongin tentang tempat-tempat di Indonesia yang keren tapi saya mo ngomongin tentang makanan-makanan indonesia yang maknyuss#eh...ini makanan favorit menurut versi saya sih :D en belum tentu kalian sependapat. Sok..diintip makanan apa aja yang saya rekomendasikan.
Serawut
Serawut sudah enggak asing bagi masyarakat Jawa apalagi yang tinggal di pesisir Utara dan sekitarnya. Makanan yang satu ini dibuat dari singkong yang diparut kasar kemudian ditaburi garam dan gula merah kemudian dikukus sampai matang. Makanan ini lebih enak disajikan saat masih hangat dan ditaburi dengan parutan kelapa ehmm..mantap
Sayur Asem
sayur asem memang bukan makanan yang mewah atau spesial bagi sebagian penduduk negeri ini, tapi bagi orang Betawi, sayur asem selalu ada dalam acara jamuan makan, mo itu acara arisan, reunian atau acara kumpul-kumpul biasa. sayur asem wajib ada ditemani dengan sambal dan ikan asin peda atau jambal. yang membuat sayur asem mereka istimewa adalah banyaknya daun salam muda yang ditambahkan ke sayur plus beraneka sayuran di dalamnya seperti kacang tanah, kacang panjang, pepaya muda, labu siam, melinjo, jagung,dll. pokoknya acara-acara madang enggak lengkap klo belum ada sayur asemnya.
Tape Uli
Tape Uli salah satu makanan lokal yang menurut saya enak banget#mukalaper. makanan ini dinamain tape uli karena memang terdiri dari tape dan uli. Bahan tape dibuat dari ketan hitam dan uli dibuat dari ketan putih
Gemblong
Satu lagi makanan favorit yang dibuat dari ketan, namanya "gemblong" entahlah, saya sendiri enggak paham kenapa makanan ini dinamain gemblong ??? Makanan ini dibuat dari ketan yang digoreng dengan taburan gula merah #ngecesss deh bayangingnya :D
Rabu, 12 Juli 2017
Keindahan Alam Jawa Tengah
Kisah perjalanan saya kali ini dimulai dengan Bis jurusan sby-jogja, dengan tujuan akhir dari perjalanan saya tersebut bukan Solo atau Jogja tapi Klaten. Seperti umum diketahui, obyek wisata yang paling terkenal di kota ini adalah Candi Prambanan tapi untuk kali ini saya enggak akan mengunjungi ataupun menulis tentang Prambanan. Yepp, tujuan perjalanan saya kali ini bukan sebagai turis tetapi cuma sebagai pejalan yang suka menikmati keindahan alam. Saya benar-benar menikmati kehidupan sehari-hari yang ada di Klaten, berbaur dengan warga yang ada di pasar, jalan-jalan keliling dan belajar bahasa dengan baik dan benar^^. Setelah beberapa hari menginap di Klaten, perjalanan saya lanjutkan ke Jogjakarta, tampak dari kejauhan gunung Merapi dengan angkuhnya memamerkan keindahannya, sangat menggoda untuk didaki^^
Di Jogja, saya tak lama karena perjalanan saya lanjutkan ke kota bunga Magelang, salah satu kota peristirahatan yang indah di Jawa Tengah. Tujuan saya memang ke Muntilan tapi tidak untuk menyapa Borobudur, di sana saya hanya beli salak dan menikmati keindahan alamnya. Kemudian perjalanan saya lanjutkan ke terminal Tidar, saya harus mengejar Bis ke Temanggung, ternyata Bis jurusan Magelang-Temanggung hanya sampai jam 6 petang. Untunglah hari masih sore ketika saya ke Temanggung. Di tempat ini saya lumayan lama menginap karena kebetulan ada kerabat yang tinggal disitu. Selama menginap di sana setiap pagi saya selalu disambut dengan keindahan gunung Sindoro dan gunung Sumbing. Tempat ini benar-benar subur karena dikelilingi pegunungan, airnya dingin dan masyarakatnya ramah. Dari Temanggung saya meneruskan perjalanan ke Wonosobo, tujuan saya kawah Dieng. Angkutan umum dari Temanggung ke Wonosobo mudah ditemui, hanya saja kudu milah-milah juga mana angkutan yang langsung me Wonosobo dan mana yang cuma nyampai perbatasan Temanggung. Ada kisah tak terlupakan di sini, saya kena teguran petugas Parkir gegara saya nungguin bis di pinggir jalan yang salah. Petugas parkirnya Sudah jelasin panjang lebar pake Bahasa Jawa halus dan bodohnya saya enggak ngerti^^(kayaknya sy enggak lulus pelajaran bhs jawa) sampai akhirnya petugas parkir tersebut ganti haluan pake bahasa Indonesia dan bilang saya harus nyebrang dulu ke sebelah kiri jalan klo mo naik Bis ke Wonosobo hihihi...sabar yak pak petugasGunung Sind0ro
Gunung Sumbing
Dari Temanggung saya ke Semarang, menikmati keindahan gunung Merbabu, jalan yang berkelok-kelok dan keindahan suasana alam pegunungan. Gunung merbabu
Banyak pemandangan indah yang tak tertangkap kamera. Saya hanya manusia biasa, tak sanggup melukiskan semua keindahan ini
Pada akhirnya perjalanan harus saya akhiri dengan Bis jurusan Semarang-Surabaya. Badan sudah capek semua dan saya pun tertidur di dalam bis.
Selasa, 11 Juli 2017
Menyapa Anyer
Ngebolang ke Anyer selalu mengingatkan saya dengan kisah pembuatan jalan legendaris bikinan Dandles yang membentang antara Anyer-Banten sampai Panarukan-Situbondo Jatim. Sebuah proyek prestisius pada zaman penjajahan yang memakan ribuan pekerja pribumi. Tentunya, Anyer yang sekarang beda dengan Anyer pada zaman penjajahan dulu, jalan Dandles yang masih ada disini tidak lagi menjadi satu-satunya jalan yang menghubungkan bagian barat Pulau Jawa dengan bagian timur Pulau Jawa.
Ah,..lupakan sejenak kisah jalan Anyer, biarlah mercu suar yang masih berdiri kokoh di pinggir pantai menjadi saksi kisah perubahan yang ada di sini. Mari menikmati keindahan pantai yang ada di Anyer
Hari masih pagi ketika saya menyapa Anyer, pantai masih sepi, hanya tampak beberapa pengunjung yang menikmati pantai ini. Mungkin beda lagi ceritanya kalau saya datang pas liburan atau weekend, pengunjung tumpah ruah disini sampai-sampai saya terkadang enggak nyaman menikmati pantai
Suasana pantai yang sepi ini membuat saya dan kawan-kawan saya bisa menikmati suasana pantai dengan sepuas-puasnya. tak kurang dua kamera dan beberapa hp kepenuhan memori dengan kenarsisan kawan-kawan saya. hehehe...saya cuma bisa mengeleng-gelengkan kepala liat tingkah kenarsisan mereka. Bagi saya pribadi, suasana pantai yang damai ini menenangkan dan saya pun sibuk mengambil angle-angle poto yang menarik.
Minggu, 25 Desember 2016
Membidik Momen (Bagian 2)
Moto pemandian air panas memang tantangan tersendiri buat saya. Klo ngambil foto dalam jarak terlalu dekat, lensa akan terkena uap air panas tapi klo terlalu jauh bisa-bisa obyek yang difoto enggak dapet angle-ny karena adanya obyek lain ( misalnya: kepala-kepala en wajah-wajah pengunjung yang menikmati pemandian air panas tersebut)
Hal inilah yang saya rasakan ketika moto pemandian air panas Ciater, suasana pemandian yang begitu ramai membuat saya mati gaya dalam mengambil foto. Ada saja momen yang terlewat begitu saja. Sampai akhirnya saya memutuskan berhenti en mojok di pinggiran^^ ngikut teman saya nyeduh kopi.
Saya niat moto air panasnya yak, bukan pengunjungnya yang lagi nikmatin air panas^^
Taman-taman kecil di sekitar kolam air panas.
Taman Wisata Gunung Tangkuban Perahu
Sekarang, waktunya kita mengunjungi Gunung Tangkuban perahu, salah satu gunung aktif di Jawa Barat. Bukti bahwa gunung ini masih aktif adalah, bau belerang yang menyengat dan aliran air panas yang digunakan sebagai sumber air pemandian Ciater.
Akses ke taman wisata ini mudah dijangkau, bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi bisa langsung naik ke atas, di sana sudah tersedia tempat parkir kendaraan
Bagi pengunjung yang menggunakan bis wisata tak perlu khawatir, karena pihak pengelola sudah menyediakan tempat parkir yang luas di bawah beserta fasilitas pelengkapnya. Memang jarak dari tempat ini ke puncak masih lumayan jauh, tapi pengunjung tak perlu khawatir karena pihak pengelola sudah menyediakan mobil-mobil pengangkut yang akan mengantarkan pengunjung ke puncak.
Sesampainya di puncak kita bisa melihat kawah gunung, dan hutan-hutan hijau yang mengelilingi tempat ini
Pemandangan di puncak
Hutan-hutan di sini masih terawat dengan baik
Senin, 19 Desember 2016
Membidik Momen
Niat hati sih pengen mengabadikan keindahan kolam teratai di taman Cibodas tapi hasilnya malah kayak moto empangnya kakek Asep :"( entah kenapa begitu susah ngambil angle yang pas sampe nyabar-nyabarin diri pun tetap aja enggak dapet momennya. Ujung-ujungnya malah ngunyah lemper isi ayam (info ga penting) dan duduk di bawah pohon pinus :D
Lain lagi ceritanya pas moto Gunung Salak dari Tol Ciawi. Foto ini tanpa konsep, saya ambil begitu saja karena pemandangan indah dari gunung yang satu ini. Pagi itu cuaca kota Bogor sangat cerah sehingga pemandangan Gunung Salak bisa dilihat dengan jelas. dan imajinasi saya pun langsung tertuju pada pemandangan di dorama-dorama (korban nonton dorama^^) ini view enggak kalah lah sama di dorama yang saya tonton :D
Ada pula foto yang saya ambil pas makan nasi pecel di salah satu desa di Ponorogo, itu pecel memang enak banget padahal sayurannya cuma daun kenikir sama lauk tempe. Dan,.. yang saya foto bukan nasi pecelnya tapi tempat makannya^^
Ceritanya warung nasi pecel tersebut berupa dapur, nah lho!! iyak, warung ini bukan warung biasa karena memang di depannya tidak ada tulisan atau tanda bahwa tempat tersebut merupakan warung nasi pecel. Para pembeli yang ingin membeli nasi pecel di tempat tersebut langsung pergi ke belakang tempat dapur berada. Jadi makannya ya di depan tungku dan pembeli bisa melihat secara langsung aktivitas memasak di dapur tersebut. Saya rasa bentuk dapurnya standarlah untuk orang Jawa, terutama dapur untuk rumah-rumah tradisional. Bentuk dapur ini sederhana tapi bersih dan khas, ditambah lagi rasa nasi pecel yang dijual juga enak menambah nilai plus dari tempat ini
to be continue
Langganan:
Postingan (Atom)